Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Poros Truk CPO vs Sepeda Motor, Berakhir dengan Kehilangan Tiga Nyawa

Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Poros: Truk CPO vs Sepeda Motor, Berakhir dengan Kehilangan Tiga Nyawa

Berita tragis datang dari Jalan Poros, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), di mana pada Minggu, 19 Mei 2024, terjadi kecelakaan maut yang merenggut tiga nyawa. Kasatlantas Polres Kotim, AKP Firdaus Canggih, memberikan penjelasan mengenai kronologi peristiwa tersebut.

Peristiwa tersebut dimulai ketika sebuah truk pengangkut Crude Palm Oil (CPO) dengan nomor polisi KH 8927 LN sedang melaju di Jalan Poros, dari arah pelantaran menuju Parenggean, sesuai dengan jalurnya. Namun, situasi berubah drastis ketika truk tersebut tiba di lokasi kejadian, di mana truk tersebut turun ke bahu jalan dengan niat untuk melakukan putar balik.

Di saat yang sama, dari arah belakang jalur yang sama, sepeda motor Yamaha Vega R dengan nomor polisi KH 2653 FD berwarna hitam melaju. Sepeda motor tersebut dikendarai oleh YMS (34) yang ditemani oleh RS (30), istri dari korban, serta kedua anak mereka.

Keadaan berubah tragis ketika truk yang sedang berusaha untuk putar balik di bahu jalan bertabrakan dengan sepeda motor yang sedang melaju dari arah belakang. Tabrakan tersebut mengakibatkan kecelakaan yang menggemparkan, dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian tersebut.

Kasatlantas Polres Kotim, AKP Firdaus Canggih, menegaskan bahwa insiden tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Selain itu, pihak berwenang juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu memperhatikan keselamatan dan mematuhi aturan lalu lintas demi menghindari terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.

Kecelakaan tersebut, yang tidak bisa dihindarkan karena jarak yang terlalu dekat, menyebabkan korban terpental hingga ke bahu jalan. Akibatnya, pasangan suami istri tewas bersama dengan anak mereka yang masih berusia 1,5 tahun. Sedangkan anak lainnya, yang berusia 6 tahun, harus menjalani perawatan di rumah sakit karena cedera yang dideritanya akibat kecelakaan tersebut.

Kisah ini menjadi pengingat akan betapa pentingnya keselamatan di jalan raya dan perlunya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Kehilangan yang mendalam yang dialami oleh keluarga korban, terutama oleh anak yang masih harus melanjutkan hidupnya dengan trauma dan luka fisik, adalah sebuah cerminan betapa pentingnya kehati-hatian dalam berkendara dan menjaga jarak aman antara kendaraan.

Semoga kecelakaan serupa tidak terjadi di masa mendatang, dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat menemukan kekuatan dan dukungan untuk menghadapi masa sulit ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *