Kembali Berencana untuk Meningkatkan Produksi Minyak Mentah Meskipun Kekhawatiran Permintaan
Negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC+ telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi minyak mentah, meskipun terdapat kekhawatiran tentang prospek permintaan yang kurang pasti. Keputusan ini datang setelah harga minyak bertahan di atas US$70 sepanjang tahun ini, dengan harga minyak mentah Brent mencapai US$81,61 per barel untuk pengiriman Agustus 2024, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 naik menjadi US$77,46 per barel.
Arab Saudi, sebagai produsen terbesar dalam kelompok tersebut, menyatakan bahwa pembatasan produksi minyak akan tetap dipertahankan sepenuhnya pada Kuartal III/2024. Namun, ada rencana untuk menghapuskan pembatasan tersebut secara bertahap selama 12 bulan berikutnya. Langkah ini diambil untuk mendukung harga minyak sambil mengatasi ketidakseimbangan produksi di antara anggota, khususnya Uni Emirat Arab yang berupaya meningkatkan tingkat produksinya.
Meskipun demikian, pasar energi masih dibayangi oleh kekhawatiran tentang permintaan, terutama dari China. Kekhawatiran ini telah menurunkan selisih harga antara kontrak terdekat Brent dengan kontrak berikutnya (prompt spread) ke dalam struktur contango yang bearsih, menunjukkan potensi kelemahan dalam permintaan di masa mendatang. Sementara itu, ketegangan geopolitik dari berbagai belahan dunia, termasuk di Timur Tengah dan Ukraina, juga masih menjadi faktor yang mempengaruhi harga minyak.
Pendiri Vanda Insights, Vandana Hari, mengatakan bahwa pasar tidak mengharapkan pengurangan pemangkasan produksi mulai Oktober 2024, dan bahwa perjanjian ini akan membantu menjaga kohesi di antara anggota OPEC+. Namun, keputusan ini tidak terlepas dari tantangan dan ketidakpastian yang terus menghantui pasar minyak.
Dengan demikian, meskipun langkah OPEC+ untuk meningkatkan produksi bisa memberikan sedikit kelonggaran, tetapi pasar tetap berada dalam situasi yang dinamis dan penuh tantangan, dengan para pelaku pasar terus memantau perkembangan baik dari segi permintaan maupun pasokan minyak.