Universodelibros.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, mengatakan DPR bakal mengadakan obrolan golongan terpumpun alias focus group discussion (FGD) berbareng Badan Gizi Nasional (BGN), di tengah banyaknya keluhan perihal makan bergizi gratis (MBG). Selain FGD, kedua pihak juga bakal mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) usai masa reses parlemen.
Edy mengatakan Komisi IX dan BGN belum sempat melangsungkan rapat, setelah kesibukan pelantikan kepala badan serta penyusunan Struktur dan Tata Kerja Organisasi (SOTK) oleh BGN. Oleh lantaran itu, DPR bakal membujuk BGN rapat usai masa reses nan berhujung pada 20 Januari 2025.
“Dua puluh Januari kelak kami bakal langsung FGD dengan BGN,” kata Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dalam obrolan tentang peran krusial susu dalam program MBG, di Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2025.
Ketika ditanya usai acara, dia memastikan Komisi IX berencana melakukan FGD dan RDP. “Kami berambisi Komisi IX bukan hanya RDP, tapi juga FGD,” ujar dia.
Anggota Komisi IX lainnya, Irma Suryani Chaniago, memastikan perihal nan sama. Ia berbicara rapat DPR dengan BGN bakal berjalan setelah masa reses.
Sebelumnya Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron mengatakan DPR memang telah menjadwalkan rapat berbareng pemerintah. Rapat tersebut untuk mengevaluasi program MBG nan perdana diselenggarakan mulai Senin, 6 Januari lalu.
“Ke depannya mudah-mudahan pemerintah dan DPR segera membicarakan kembali program MBG kelak setelah 20 Januari masuk masa sidang,” kata Hero di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Januari 2025, dikutip dari Antara.
Hero menyebut DPR bakal melakukan pertimbangan menyeluruh terhadap penyelenggaraan perdana program MBG serentak di 26 provinsi, guna memperbaiki dan meningkatkan program tersebut. “Hal itu agar betul-betul program ini sukses, program ini mencapai tujuan, program ini mencapai sasaran,” ucapnya.
Anggota Komisi IX Arzeti Bilbina mengatakan dalam sepekan penyelenggaraan program MBG, DPR memang menerima banyak keluhan dari masyarakat. Salah satunya ihwal menu nan disajikan kepada para murid.
Menurut Arzeti, keluhan datang merata dari beragam daerah. Daerah nan dimaksud antara lain di Palembang, Sumatera Selatan hingga sejumlah wilayah di Jawa Timur. “Bahkan di Indonesia Timur ada banyak keluhan mengenai kesiapan susu dan kualitas bahan baku,” kata Arzeti dalam keterangan tertulis pada Selasa, 15 Januari.
Irma memaklumi keluhan menu nan kurang bervariasi dalam penyelenggaraan pekan pertama program MBG. Anggota Komisi IX dari fraksi Partai NasDem itu mengatakan, tidak mungkin pemerintah menyesuaikan menu dengan kemauan masing-masing anak.
Ia memperkirakan program MBG tidak mudah untuk dilaksanakan, terlebih perihal makanan merupakan sesuatu nan sensitif dalam perihal rasa dan kontrol kualitas. Ia mengatakan program jagoan Presiden Prabowo Subianto ini sangat berfaedah bagi masyarakat, apalagi nan berada di daerah.
“Sejauh ini masalah nan timbul seperti kurang rasa dan ragam menu. Soal ragam katering, kan, memang tidak mungkin membikin menu sesuai dengan kemauan anak satu persatu,” ujar Irma kepada Tempo pada Selasa, 14 Januari 2025.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.