PENYANYI-penulis lagu muda, Yori, kembali dengan single terbaru, Ruby Biru. Lagu ini mengajak kita merenungkan kompleksitas hidup dan pentingnya penerimaan, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian.
Ruby Biru dirilis pada 20 Desember melalui Burakku dan menjadi single ke 4 dari album 21 Gram, nan bakal datang, sebuah album yang menceritakan fase-fase kehidupan manusia.
Ruby Biru lahir dari proses introspeksi mendalam nan dialami Yori. Lagu ini digambarkan sebagai catatan harian nan sangat personal, nan ditulis di tengah ketidakpastian hidupnya.
Menavigasi kerumitan masa remaja dan berhadapan dengan pilihan-pilihan nan terasa di luar kendali, Yori menyalurkan emosinya melalui musik.
"Aku belajar untuk menerima hal-hal nan tidak pasti, menemukan ketenangan dalam realita bahwa tidak ada perihal nan pasti dalam hidup ini," ungkap Yori. "Sebagai remaja, saya merasakan gejolak ketidakpastian, dan akhirnya belajar untuk menerimanya."
Vit, produser lagu ini, menambahkan, "Ketidakpastian nan dirasakan Yori berasal dari banyaknya pilihan nan tidak bisa dia tentukan sendiri."
Ruby Biru menangkap emosi menyerahkan diri pada ketidakpastian dan menemukan kekuatan di tengah kerentanan.
Yori mengungkapkan perspektifnya, "Aku percaya hidup adalah tentang ketidakpastian lantaran tidak ada nan betul-betul pasti. Bahkan perihal nan terasa paling meyakinkan pun bisa berubah dalam sekejap. Kepastian itu sendiri sebenarnya hanyalah sebuah corak keyakinan."
Tema penerimaan ini terasa kuat di Ruby Biru, dibawa oleh vokal Yori, yang menampilkan kerentanan dan kekuatan di waktu bersamaan. Liriknya nan introspektif membujuk pendengar untuk merenungkan hubungan mereka dengan ketidakpastian dan sifat hidup nan fana.
"Bahkan ketika kita merasa yakin," refleksi Yori, "Kepastian itu pada akhirnya adalah corak keyakinan. Kepastian nan sejati tidak ada."
Ruby Biru menjadi bagian krusial dalam album Yori nan bakal datang, 21 Gram, nan setiap lagunya melambangkan fase kehidupan yang berbeda.
Konsep album ini terinspirasi dari studi Duncan MacDougall, nan menyatakan jiwa manusia mempunyai massa seberat 21 gram. Gagasan tentang jiwa nan dapat diukur ini menjadi benang merah nan menghubungkan semua lagu dalam album, nan pada intinya menceritakan tentang perjalanan hidup. (Z-1)