Yenny Wahid Kritisi Wacana Polri Di Bawah Tni

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
Yenny Wahid Kritisi Wacana Polri di Bawah TNI ilustrasi.(MI)

PUTRI Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid mengkritisi wacana nan bakal menempatkan Polri kembali di bawah TNI. Ia menegaskan bahwa abdi negara kepolisian perlu melakukan reformasi menyeluruh dalam lembaganya.

"Tugas kita berbareng adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya: menjadi pelindung rakyat, bukan pelindung kepentingan segelintir orang," kata Yenny dalam sambutan di aktivitas Haul Gus Dur ke-15 di dikawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12).

Yenny menerangkan bahwa salah satu keputusan terbesar Gus Dur dalam menegakkan kerakyatan di Indonesia adalah memisahkan kepolisian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia menerangkan bahwa kepitusan ini tidaklah mudah lantaran pada masa Orde Baru, kepolisian dan TNI berada dalam satu komando, nan sangat berpitensi penyalahgunaan kekuasaan.

"Gus Dur dengan kejernihan pikirannya, memahami bahwa untuk mewujudkan negara nan betul-betul demokratis, kita kudu memastikan bahwa kepolisian menjadi lembaga sipil nan berfaedah untuk rakyat, bukan sebagai perangkat kekuasaan nan menindas," ujarnya.

Berdasarkan pantauan medcom.id terlihat banyak tokoh aktivitas haul Gus Dur ke-15 diantaranya menteri kabinet merah putih nan datang seperti Menteri Agama, Nasaruddin Umar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dan Wakil Menteri PPPA Veronica Tan.

Sedangkan dari jejeran ustadz seperti Mustofa Bisri alias Gus Mus, mantan Ketua PBNU Kiai Said Aqil Siraj, Waketum PBNU Zulfa Mustofa.

Putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid mengangkat tema Menajamkan Nurani untuk Membela nan Lemah.

"Salah satu perihal nan menjadi karakter Gus Dur adalah pembelaan unik terhadap mereka nan lemah dan terpinggirkan," ujar Yenny sebelum aktivitas dimulai. (Joy/I-2)