![Waspadai Potensi Wabah PMK dari Impor Sapi](https://Universodelibros.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.Universodelibros.com/news/2025/01/10/1736517939_4b0520e04c8def8921e6.jpg)
PENYEBARAN pandemi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak meluas dengan sigap di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Timur sudah siaga 1 terhadap penyakit nan menyebar melalui airborne tersebut. Ketua Komite Pendayagunaan Pertanian Teguh Boediyana menyebut kembali merebaknya pandemi PMK pada hewan ternak sebagai musibah bagi peternakan.
"Sebenarnya nan terjadi sekarang ini juga sudah kita perkirakan jauh hari. Outbreak PMK sudah dalam kategori bencana. PMK jika kita lihat di OIT alias Organisasi Kesehatan Hewan Dunia merupakan penyakit paling berbahaya," jelas Teguh Boediyana dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).
Sebagai virus dalam kategori berbahaya, PMK menyerang ternak berkuku genap seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Penyebaran pandemi PMK nan begitu sigap perlu diwaspadai dan diantisipasi agar tidak menyebar ke luar Pulau Jawa. Apalagi, menurut Ketua Dewan Persusuan Nasional itu, karakteristiknya nan dapat menyebar lewat udara.
Lebih jauh Dewan Pakar Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Rochadi Tawang mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu, dalam dua minggu seluruh ternak di Inggris terpapar pandemi PMK. "Penyakit ini bisa disebarkan oleh angin lantaran mikrobanya alias virusnya sangat mini dan dibawa orang pindah saja sudah bisa tersebar," ujarnya.
Demikian pula rencana pemerintah nan berupaya mengimpor sapi dari Brasil. Menurut dia, Brasil belum bebas PMK dan Indonesia belum siap melakukan penanganannya. "Secara prosedural sapi hidup impor kudu dikarantina di tempat tertentu. Dan ini belum dilakukan, jadi sudah terbayang gimana nanti," katanya.
Ia menambahkan, vaksinasi terhadap sapi hidup impor nan sudah dilakukan kudu dilakukan secara intensif. Secara prosedural, dilakukan secara rutin setiap tahun dari indukan hingga anakan.
Hingga saat ini pemerintah melakukan sejumlah upaya penanganan PMK di antaranya menyiapkan 4 juta dosis vaksin. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengatakan, vaksin ini rencananya didistribusikan pertengahan alias akhir Januari ini. (Z-2)