Warga Jakarta Apresiasi Penggunaan Pompa Alkon

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

INISIATIF PAM Jaya mengatasi tekanan air rendah melalui pemasangan pompa alkon di beberapa wilayah Jakarta mendapat apresiasi dari masyarakat.

Solusi ini dinilai efektif meningkatkan kualitas layanan air bersih, terutama di daerah-daerah nan sebelumnya sering mengalami gangguan pasokan. Sugeng, penduduk Marunda Kepu, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan pompa ini.

"Sekarang tekanan airnya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kami dulu sering kesulitan air saat pagi alias sore hari, tapi sekarang bisa mandi dan masak tanpa kendala," ungkapnya.

Rina, penduduk Kebon Kosong, juga menyampaikan perihal serupa. Ia mengapresiasi langkah PAM Jaya nan akhirnya memberikan solusi konkret atas keluhan warga.

"Awalnya saya pikir ini hanya janji-janji, tapi rupanya betul-betul ada perbaikan. Sekarang kami tidak perlu lagi bergantian mengambil air lantaran tekanannya cukup stabil sepanjang hari," tuturnya.

Namun, tidak semua penduduk merasa puas sepenuhnya. Suparman, penduduk Kampung Melayu, menekankan pentingnya perawatan berkala.

"Perubahan ini bagus, tapi kami berambisi PAM Jaya terus melakukan pemeliharaan agar kualitas ini tidak turun lagi di masa depan," katanya.

Pompa Alkon merupakan teknologi pompa sorong nan digunakan PAM Jaya untuk mengoptimalkan pengedaran air dari reservoir komunal ke jaringan rumah tangga. Pompa ini dirancang unik untuk membantu wilayah dengan tekanan air rendah akibat jauhnya jarak dari instalasi pengolahan air utama.

Penggunaannya telah diterapkan di beberapa wilayah seperti Marunda Kepu, Kebon Kosong, dan area padat masyarakat lainnya. Menurut Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, penggunaan pompa Alkon adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk memastikan pasokan air bersih nan merata di Jakarta.

"Kami mau memastikan bahwa tidak ada lagi penduduk nan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di wilayah dengan tekanan air rendah. Program ini bakal terus kami perluas ke wilayah lain," jelasnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Meskipun teknologi ini telah memberikan akibat positif, PAM Jaya menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan sumber air baku dan masalah pencemaran. Arief menegaskan bahwa kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah wilayah diperlukan untuk menjaga keberlanjutan program ini.

"Ketersediaan air baku adalah kunci. Kami memerlukan support semua pihak untuk menjaga sumber-sumber air agar tetap bersih dan bisa dimanfaatkan," tambahnya.

Langkah ini menjadi bagian dari rencana besar PAM Jaya untuk mencapai sasaran cakupan jasa air bersih 100% di DKI Jakarta pada tahun 2030. Dengan support masyarakat dan komitmen dari PAM Jaya, diharapkan kebutuhan air bersih penduduk Jakarta dapat terus terpenuhi tanpa gangguan berarti. (J-3)