Wamenekraf Apresiasi Inovasi Bandung Sebagai Kota Kreatif Berskala Internasional

Sedang Trending 5 hari yang lalu
Wamenekraf Apresiasi Inovasi Bandung Sebagai Kota Kreatif Berskala Internasional Wamenekraf Irene Umar (kanan)(Dok Diskominfo)

WAKIL Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar memberikan apresiasi atas penemuan Kota Bandung nan terus berkembang menjadi kota imajinatif berskala internasional.  

Hal itu terlihat dari beberapa ruang imajinatif nan tumbuh dan terus meramu ekosistem imajinatif dengan banyak talenta nan bisa bersaing di kancah internasional. Selama ini Kota Bandung terus menebar inspirasi dan mendorong akibat berkepanjangan bagi para pelaku ekonomi kreatif.

"Kota Bandung telah sukses membangun ekosistem ekonomi imajinatif nan solid. Saya memandang sudah ada spirit kolaborasi. Dari sini, kita bakal lihat seperti apa roadmap untuk bantu pengembangan ekonomi imajinatif ke tiap daerah," tutur Irene  pada obrolan berjudul Bandung Creative City of Design, di Bandung Creative Hub, Sabtu (11/1).

Pemerintah kata Irene, mengapresiasi juga konsep dari Bandung City of Design nan terus berinovasi mengembangkan ekonomi imajinatif dari skala lokal, menjadi regional menuju nasional sampai ke tingkat internasional. Ia juga  memuji keberhasilan Kota Bandung nan sudah punya value, vision, personality and positioning, sebagai kota imajinatif sejak tahun 2017 dan diakui UNESCO untuk Design Thinking for Government.

"Saya juga mengapresiasi The Hallway Space di Pasar Kosambi dan Tab Space Jalan Rambutan. Kedua tempat tersebut telah jadi ruang kreatif, multifungsi sehingga produk ekraf lebih mudah dijangkau semua kalangan," jelas Irene.

Menurut Irene, tempat-tempat ini mempermudah akses masyarakat terhadap produk lokal seperti fesyen, kuliner, hingga karya seni nan sekarang bisa menembus pasar global. Bandung telah melahirkan banyak pelaku ekraf nan sukses hingga kancah internasional. Tinggal gimana mendorong mindset dan daya juang mereka, termasuk kerjasama dengan konten pembuat untuk memperluas jangkauan produk lokal.  

"Pelaku industri imajinatif tinggal mengasah mindset dan daya juang serta kerjasama berbareng konten pembuat nan jadi cerobong agar produk lokal makin banyak dikenal dan dibeli. Hal itu selaras dengan Kemenekraf nan membikin asosiasi bagi konten kreator," ujar Irene.

Tak hanya itu lanjut Irene, potensi Kota Bandung sebagai Kota Kreatif bisa dilihat dari ekosistem ekonomi imajinatif nan menjelma sebagai laboratorium ekspresi.  Banyak perguruan tinggi juga punya publikasi event reguler dan ruang imajinatif nan membikin asosiasi pekerjaan bisa mendata penyebaran sektor ekraf sejauh mana punya kontribusi terhadap ekonomi daerah. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin berharap, sinergi antara pemerintah pusat, wilayah dan organisasi ekonomi imajinatif terus terjalin erat. 

"Dengan kerjasama nan baik, kita bisa memastikan ekonomi imajinatif memberikan akibat luas bagi masyarakat," terang Arief.  

Sebagai informasi, obrolan tersebut juga dihadiri Deputi 2 Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu, serta perwakilan dari beragam organisasi dan asosiasi imajinatif di Bandung.(H-2)