Ungkapan Marah Megawati Ke Polri Saat Pidato Hut Ke-52 Pdip

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kritiknya terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di momen hari ulang tahun (HUT) ke-52 PDIP. Menurut Megawati, Polri saat ini tidak lagi memihak kepada kepentingan masyarakat luas.

“Kenapa Anda dipergunakan bukan oleh republik ini, tapi dipergunakan oleh segelintir orang-orang. Jawab jika berani,” kata Megawati dalam pidato pembukaan HUT ke-52 PDIP, Jumat, 10 Januari 2025.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

Megawati menceritakan perannya dalam memisahkan Polri dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia alias ABRI saat menjabat sebagai presiden RI kelima. Menurut dia, proses pemisahan itu tidak mudah. Namun, dia kudu melakukannya lantaran mandat dari Tap MPR Nomor VI/MPR/2000 Tentang Pemisahan TNI dan Polri. “Tapi jika polisinya begini, iba lo saya,” ujar dia.

Ia bercerita, setiap memandang polisi selalu ingat kasus Sambo. Megawati mengaku menangis saat memandang ibu dari Brigadir Yosua Hutabarat, korban penembakan oleh Irjen Ferdy Sambo.

“Kalau nan meninggal jenderal orang sejagat pasti ribut. Tapi itu keroco, ibunya sampai pingsan-pingsan. Saya ini ibu juga lo,” ujar Megawati.

Momen kali ini bukan pertama kalinya Megawati mengkritik Polri secara terang-terangan. Saat kampanye akbar pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sabtu 3 Februari 2024, Megawati secara tegas meminta kepada abdi negara TNI-Polri untuk tidak mengintimidasi rakyat, termasuk simpatisan partainya.

“Hei polisi, jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara, jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini, artinya diizinkan untuk mengikuti nan namanya pemilu, pemilihan umum langsung adalah kewenangan rakyat, bukan kepunyaan kalian," kata Megawati pada Sabtu sore, 3 Februari 2024.  

Selain itu, Megawati juga menyebut jika saat ini masyarakat Indonesia kudu sadar terhadap upaya nan dilakukan segelintir pihak nan mau melanggengkan kekuasaan. Dia menyebut masyarakat tidak boleh dipecah-belah.