UKRAINA melancarkan serangan jawaban di wilayah perbatasan selatan Rusia, Kursk. Dalam pernyataan dikatakn Rusia sedang “mendapatkan apa nan pantas.”
Andrii Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, mengatakan pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak terhadap pasukan Rusia di beberapa letak di Kursk, beberapa bulan setelah invasi awal di wilayah tersebut.
Dalam unggahan singkat di Telegram pada Minggu, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan, “Wilayah Kursk, berita baik, Rusia mendapatkan apa nan pantas.”
Militer Ukraina pertama kali melancarkan serangan di Kursk pada Agustus dan telah mempertahankan sebagian besar wilayah nan direbut. Meskipun ada upaya dari Rusia dan pasukan Korea Utara nan baru dikerahkan untuk memukul mundur unit Ukraina kembali melintasi perbatasan.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada Minggu, bahwa Ukraina melancarkan serangan jawaban untuk menghentikan serangan Rusia, menurut instansi buletin resmi TASS. Rusia menyatakan telah sukses memukul mundur serangan tersebut, termasuk serangan nan melibatkan dua tank dan 12 kendaraan lapis baja di dekat desa Berdin, sekitar 15 kilometer dari perbatasan. Rusia juga mengatakan serangan udara telah digunakan terhadap pasukan Ukraina di beberapa area.
Selanjutnya, blog nan berasosiasi dengan golongan militer Rusia melaporkan bahwa unit-unit mereka bergerak maju, dengan pertempuran aktif terjadi di distrik Sudzha. Pasukan Ukraina disebut bergerak dalam golongan mini dengan kendaraan lapis baja, sementara artileri dan penerbangan Rusia terus melakukan serangan.
CNN tidak dapat memverifikasi laporan pertempuran ini secara independen.
Serangan di Kursk mengagetkan Rusia dan sekutu Ukraina ketika pertama kali diluncurkan. Pasukan Ukraina bergerak cepat, meskipun Rusia kemudian mulai mendorong mereka kembali. Namun, garis kendali tidak berubah secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan dalam pertempuran dekat desa Makhnovka, tentara Rusia kehilangan hingga satu batalion nan terdiri dari tentara Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia. Biasanya, satu batalion berisi beberapa ratus tentara.
Blog militer Rusia nan tidak resmi, nan sering kali memberikan laporan andal tentang bentrok ini, mengakui adanya pertempuran pada Minggu. Salah satu blog menyebut pasukan Ukraina mendorong ke utara menuju Berdin.
“Musuh telah mengerahkan persediaan untuk serangan di wilayah Kursk,” tulis blog tersebut. “Untuk menembus pertahanan, Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan sistem perang elektronik nan kuat, mengganggu kerja drone kami. Pertempuran senjata ringan berlangsung, artileri dan tank kami aktif menyerang musuh.”
Blog lain melaporkan serangan serupa nan dimulai dari wilayah Sudzha, dengan Ukraina juga mengerahkan pasukan terjun payung dan meningkatkan intensitas pertempuran di beragam arah.
“Dalam serangan ini, musuh menggunakan perangkat pembersih ranjau, tank, dan kendaraan lapis baja lainnya,” kata blog tersebut. Ditambahkan tanah nan membeku mempermudah serangan, meskipun kondisi ini diperkirakan tidak bakal berjalan lama. Blog itu juga menyebut bahwa pembom Rusia telah dikerahkan.
Penilaian dari Ukraina dan Barat menunjukkan sekitar 11.000 tentara Korea Utara ditempatkan di wilayah Kursk. Di mana pasukan Ukraina menguasai sebagian wilayah setelah melancarkan serangan lintas perbatasan.
Seorang perwira senior Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa Rusia memulai pemboman berat di kota Sudzha, nan direbut Ukraina pada Agustus lalu.
Kolonel Oleksii Dmytrashkivskyi, pejabat pers komando militer di wilayah Kursk, mengatakan drone membanjiri wilayah tersebut dan ledakan terus menerus terjadi dengan rudal nan mendarat langsung di kota. “Musuh meratakan kota lantai demi lantai, blok demi blok, mencoba membersihkan kota sebelum serangan utama,” katanya.
Dia juga mengatakan penduduk sipil nan berlindung di sebuah sekolah pondok mau dievakuasi, tetapi Rusia belum menyetujui pemindahan mereka. “Saat ini ada sekitar 2.000 orang di sana. Sekitar 39 orang telah tewas akibat serangan udara dan artileri, dan lebih dari 100 orang terluka.”
Di Ukraina timur, militer Rusia melaporkan kemajuan di dekat kota Kurakhove, nan merupakan area krusial di medan perang wilayah Donetsk.
Kelompok pemantau Ukraina, DeepState, melaporkan bahwa pasukan Rusia maju di Kurakhove dan Toretsk, serta menerbitkan video konvoi kendaraan Rusia nan memasuki desa Yelyzavetivka sebelum mendapat serangan hebat.
Sebuah blog militer Rusia menyatakan bahwa pasukan unik mereka telah mengibarkan bendera Rusia di pinggiran barat Kurakhove.
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak memberikan tenggat waktu kapan Rusia bakal merebut kembali wilayah Kursk setelah ditanya dalam konvensi pers akhir tahun lalu.
“Pasukan kami bertempur, pertempuran serius sedang berjalan saat ini. Tidak jelas mengapa, tidak ada argumen militer bagi Angkatan Bersenjata Ukraina untuk memasuki wilayah Kursk alias memperkuat di sana, tetapi mereka melakukannya dengan mengerahkan unit terbaik mereka,” kata Putin.
Salah satu argumen Kyiv memasuki wilayah Rusia mungkin untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi gencatan senjata di masa depan.
Presiden AS nan bakal datang, Donald Trump, menyatakan bakal mengakhiri perang “dalam 24 jam,” meskipun tidak merinci caranya dan belum memberikan kejelasan tentang support militer kepada Ukraina di masa depan.
Minggu lalu, Zelensky mengatakan militer Korea Utara mengalami kerugian besar dan menuduh Rusia mengirim mereka ke medan perang dengan “perlindungan minimal.” (CNN/Z-3)