Tim Poltekpar Nhi Bandung Pantau Kondisi Kawah Putih Dan Tangkuban Parahu

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Tim Poltekpar NHI Bandung Pantau Kondisi Kawah Putih dan Tangkuban Parahu Tim Poltekpar NHI Bandung memonitor kondisi lokasi wisata di Tangkuban Parahu.(DOK/POLTEKPAR NHI BANDUNG)

KEMENTERIAN Pariwisata melalui Politeknik Pariwisata NHI Bandung terus melakukan monitoring ke sejumlah lokasi wisata di Jawa Barat.

Yang terbaru, Wakil Direktur III Politeknik Pariwisata NHI Bandung Haryadi Darmawan memimpin tim ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah
Putih di Ciwidey dan Gunung Tangkuban Parahu, Subang.

Kali ini, tim menemukan adanya peningkatan jumlah kunjungan visitor sebesar 15% dibandingkan hari biasa. Fenomena ini menunjukkan antusiasme masyarakat nan tinggi untuk menikmati libur Natal dan Tahun Baru di lokasi wisata alam unggulan Jawa Barat.

“Kami sangat mengapresiasi pengelola wisata nan telah bersinergi dengan pemerintah dalam memastikan pengalaman wisata nan berbobot dan berkelanjutan. Peningkatan kunjungan ini kudu diimbangi dengan kesiapan akomodasi serta antisipasi beragam potensi kendala,” ujar Haryadi.

Pada kesempatan itu, Nelson, Pengawas Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan beragam upaya untuk mendukung kelancaran kunjungan wisatawan.

“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau cuaca ekstrem. Jika terjadi kabut tebal alias kondisi cuaca buruk, kami tidak ragu untuk sementara menutup area wisata demi keselamatan pengunjung. Selain itu, shuttle bus telah disiapkan dari kantong parkir tambahan di
Jayagiri untuk mengurangi kepadatan di area kawah,” jelasnya.

Dari segi keamanan dan kebersihan, petugas tambahan juga dikerahkan untuk mengatur arus lampau lintas dan menjaga kebersihan area wisata.


Kawah Putih


Di Kawah Putih, pengelola telah mempersiapkan beragam langkah untuk mengantisipasi hambatan nan biasanya muncul selama libur Nataru, seperti curah hujan tinggi dan keterbatasan lahan parkir.

Dudung Suhaeri, pengelola Kawah Putih, menjelaskan bahwa pihaknya telah memperluas area parkir dan menambah sarana prasarana seperti shelter, musala, serta perbaikan tangga di area Sunan Ibu.

“Kami juga menyiagakan petugas di sepanjang jalur menuju Kawah Putih nan berjarak sekitar 5 km dari gerbang masuk. Papan imbauan dan penunjuk arah telah dipasang untuk membantu visitor lebih kondusif dan terarah,” ujarnya.

Untuk memastikan visitor merasa aman, nyaman, dan menyenangkan, pengelola juga memperkuat koordinasi dengan pihak keamanan setempat dan menyediakan pusat info di titik strategis.

Petugas jasa visitor ditempatkan di area utama untuk memberikan pedoman dan membantu jika ada kendala. Selain itu, akomodasi umum seperti toilet dan tempat rehat diperhatikan kebersihannya demi kenyamanan wisatawan.

Ditemukan kebenaran tren kunjungan menunjukkan nomor nan positif. Pada Desember 2024, diperkirakan kunjungan visitor bakal melampaui nomor 60 ribu, sebagaimana nan tercatat pada periode nan sama tahun lalu.


Pariwisata berkelanjutan


Kementerian Pariwisata RI berbareng para pengelola lokasi wisata menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan pariwisata. Hal ini diwujudkan melalui upaya perbaikan fasilitas, pengelolaan arus kunjungan, dan perhatian terhadap aspek lingkungan.

"Kami mau memastikan bahwa setiap visitor mendapatkan pengalaman nan aman, nyaman, dan berkesan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Haryadi Darmawan.

Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan akibat positif terhadap pengelolaan lokasi wisata di Jawa Barat, sekaligus menjadi contoh dalam menerapkan standar pariwisata berbobot nan berkepanjangan di Indonesia.

Kementerian Pariwisata RI menyampaikan apresiasi nan tinggi kepada seluruh pengelola wisata, petugas lapangan, dan pihak-pihak mengenai nan telah berkontribusi dalam menciptakan pengalaman wisata nan kondusif dan menyenangkan. Upaya kolaboratif ini menjadi langkah krusial dalam mewujudkan pariwisata Indonesia nan semakin aman, nyaman dan
menyenangkan