![Tersangka Penyerang Bermobil Pasar Natal Jerman Ditahan](https://Universodelibros.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.Universodelibros.com/news/2024/12/22/1734870097_62c10202d9fe94b5d74f.png)
TERSANGKA pelaku penabrakan mematikan di pasar Natal di Kota Magdeburg Jerman telah ditahan. Tersangka berjulukan Taleb Jawad al-Abdulmohsen membunuh empat wanita dan seorang anak laki-laki berumur sembilan tahun dengan menabrakkan mobil ke arah mereka.
Pengungsi dari Arab Saudi itu, telah tinggal di Jerman sejak 2006. Ia berpraktik sebagai psikiater di kota Bernburg, dekat Magdeburg. Ia tidak diketahui mempunyai hubungan dengan para jihadis. Pria berumur 50 tahun itu dibawa ke hadapan pengadil pada Sabtu (21/12) malam menyusul kejadian pada Jumat ketika sebuah mobil BMW hitam menabrak pasar nan ramai dan melukai lebih dari 200 orang.
Kepolisian Magdeburg mengatakan penyelidikan tetap berjalan dan petugas menghimbau para saksi untuk mengirimkan foto alias video kejadian tersebut dan mengatakan ada empat wanita nan tewas berumur 45, 52, 67, dan 75 tahun.
"Hakim memerintahkan penahanan praperadilan untuk lima tuduhan pembunuhan, beberapa percobaan pembunuhan, dan beberapa tuduhan kekerasan bentuk nan membahayakan," kata pernyataan tersebut.
Pejabat kota mengatakan sekitar 100 polisi, petugas medis, dan pemadam kebakaran, serta 50 personel jasa penyelamatan, menuju tempat kejadian tak lama setelah pukul 19:00 waktu setempat pada saat kejadian.
Para saksi mata menggambarkan gimana mereka kudu melompat keluar dari jalur mobil selama serangan itu. Dalam sebuah wawancara dengan surat berita Jerman Bild, seorang wanita berjulukan Nadine menggambarkan saat berada di pasar Natal berbareng pacarnya Marco ketika mobil melaju kencang ke arah mereka.
"Dia tertabrak dan menjauh dari sisi saya," kata wanita berumur 32 tahun itu kepada surat berita itu.
"Itu mengerikan," tambahnya.
Lars Frohmüller, seorang reporter untuk penyiar publik Jerman MDR, mengatakan kepada program World Tonight di BBC Radio 4 bahwa dia memandang darah di lantai serta sejumlah master berupaya menghangatkan orang-orang dan membantu mengatasi luka-luka para korban. Upacara peringatan bagi para korban serangan diadakan di Katedral Magdeburg pada Sabtu (21/12) malam.
Upacara tersebut dihadiri oleh family korban, petugas tanggap darurat, dan pejabat pemerintah federal, termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz. Selama kunjungan ke pasar pada Sabtu sebelumnya, Scholz menggambarkan serangan itu sebagai tragedi nan mengerikan lantaran begitu banyak orang terluka dan terbunuh dengan kebrutalan seperti itu di tempat nan semestinya menyenangkan. Ia mengatakan bahwa ada kekhawatiran serius bagi mereka nan terluka parah dan semua pihak mengenai bakal dialokasikan untuk menyelidiki tersangka di kembali serangan tersebut.
Sebelumnya, Reiner Haseloff, perdana menteri negara bagian Saxony-Anhalt, mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa tersangka penyerang bertindak sendirian. Jaksa Horst Walter Nopens mengatakan bahwa penyelidikan tetap berjalan tetapi mengisyaratkan satu motif potensial untuk serangan itu bisa jadi adalah ketidakpuasan dengan langkah pengungsi Arab Saudi diperlakukan di Jerman.
Tersangka Al-Abdulmohsen diduga menerobos ke pasar melalui pintu masuk nan disediakan untuk kendaraan darurat. Berasal dari Arab Saudi, al-Abdulmohsen tiba di Jerman pada tahun 2006 dan pada tahun 2016 diakui sebagai pengungsi.
Ia mengelola situs web nan bermaksud untuk membantu pengungsi lainnya melarikan diri dari penganiayaan di tanah air mereka di Teluk. Tersangka penyerang tidak mempunyai hubungan nan diketahui dengan ekstremisme Islam. Media sosial dan unggahannya tampaknya menunjukkan bahwa dia anti-Islam.
Seorang sumber nan dekat dengan pemerintah Saudi mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah mengirim empat pemberitahuan resmi nan dikenal sebagai "Catatan Verbal" kepada otoritas Jerman, memperingatkan mereka tentang pandangan nan sangat ekstrem dianut oleh al-Abdulmohsen.
Sumber tersebut, nan meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pemberitahuan ini diabaikan. Namun, master kontra-terorisme berilmu lainnya mengatakan, Saudi mungkin tengah melancarkan kampanye disinformasi untuk mendiskreditkan seseorang nan mencoba membantu wanita muda Saudi mencari suaka di Jerman. (H-3)