Tentara As Gunakan Kecerdasan Buatan Untuk Merencanakan Ledakan Tesla Di Las Vegas

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Tentara AS Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Merencanakan Ledakan Tesla di Las Vegas Matthew Livelsberger, nan diduga meledakkan Tesla Cybertruck di luar Trump International Hotel di Las Vegas, menggunakan kepintaran buatan, ChatGPT, untuk merencanakan ledakan tersebut. (Media sosial X)

TENTARA aktif US Army Green Beret nan diduga meledakkan Tesla Cybertruck di luar Trump International Hotel di Las Vegas minggu lalu, menurut pihak berwenang, menggunakan kecerdasan buatan untuk merencanakan ledakan tersebut, menurut Las Vegas Metropolitan Police Department.

Sheriff Kevin McMahill mengatakan tentara tersebut, Matthew Livelsberger, mulai menggunakan Chat GPT untuk mencari info tentang langkah melaksanakan rencananya. Pihak berkuasa tidak menyebut hasil pencarian nan diberikan ChatGPT mengenai bahan peledak dan senjata api.

CNN telah menghubungi OpenAI untuk memberikan komentar.

Pihak berkuasa merilis info baru tentang ledakan tersebut, menekankan bahwa Livelsberger menggunakan peledak dan menemukan sebuah manifesto sepanjang enam laman di ponselnya.

“Informasi baru ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Saya tidak bakal memberikan pendapat tentang apa nan dimaksud dokumen-dokumen tersebut, dan kami juga tidak bakal merilis info alias arsip nan belum sepenuhnya diverifikasi” oleh penyelidik dari agensi terkait, berbareng FBI dan ATF, kata McMahill.

Dokumen tersebut merupakan bukti tambahan terhadap dua surat nan telah dirilis sebelumnya, di mana tersangka menulis tentang "keluhan politik", bentrok bersenjata di tempat lain, dan masalah domestik menjelang bunuh diri nan dilakukan oleh Livelsberger, kata pihak berkuasa pada hari Jumat.

Livelsberger, 37, dari Colorado, sedang libur dari pangkalannya di Jerman saat ledakan tersebut terjadi pada hari Rabu, kata sumber kepada CNN. Ia menembak dirinya sendiri secara fatal tak lama sebelum truk meledak dan tujuh orang lainnya terluka, kata pihak berwenang. (CNN/Z-3)