Setelah Di Aleppo, Penyanyi Suriah Yahya Hawwa Hibur Warga Di Idlib

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Setelah di Aleppo, Penyanyi Suriah Yahya Hawwa Hibur Warga di Idlib Ilustrasi(Dok. ANTARA/Anadolu)

SEBUAH konser nan diselenggarakan golongan kemanusiaan nan berbasis di Inggris, Syria Relief, menawarkan serangkaian kegembiraan. Ribuan orang di kota barat laut Idlib larut dalam kebersamaan. Acara tersebut dimeriahkan oleh penyanyi Suriah terkenal Yahya Hawwa.

Konser tersebut menampilkan lagu-lagu nan merayakan revolusi dan perlawanan, dengan para penonton mengibarkan bendera revolusi Suriah.
Konser itu diadakan seiring dengan kehidupan di wilayah nan dikendalikan pihak oposisi nan kembali normal.

Konser di Idlib tersebut, menyusul aktivitas serupa di Aleppo, nan juga diselenggarakan oleh Syria Relief. Di Aleppo, Hawwa juga tampil dan menghibur masyarakat setempat. Idlib terletak sekitar 323 kilometer utara Damaskus, Ibu Kota Suriah.

"Konser kegembiraan atas lengsernya Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dihadiri ribuan orang. Konser diadakan seiring dengan kehidupan di wilayah nan dikendalikan pihak oposisi nan kembali normal," tulis Anadolu.

Ahmed al-Sharaa telah mengambil alih pemerintahan di negara itu setelah jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, nan melarikan diri ke Rusia setelah golongan anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember lalu.

Sementara itu, penduduk berkumpul untuk merayakan penyalaan pohon Natal di wilayah Jaramana nan kebanyakan penduduknya berakidah Druze di Damaskus, Senin (23/12/2024).

"Ada sesuatu nan berbeda tentang Natal tahun ini," kata salah seorang Damaskus.

Meskipun hiasan mungkin lebih megah tahun lalu, Carol al-Sahhaf mengatakan bahwa suasana meriah tahun ini terasa lebih istimewa, kurang dari dua minggu setelah Bashar al-Assad melarikan diri dan rezimnya runtuh.

Di sepanjang Jalan Lurus nan terkenal dalam Alkitab alias al-Mustaqeem, lampu-lampu dan pohon Natal terpasang menghiasi kafe, restoran, toko, dan rumah-rumah di Bab Sharqi, area nan terletak dekat dengan Gerbang Timur Kota Tua nan kuno.

Sementara itu, Pemimpin golongan Druze Lebanon, Walid Jumblatt, pada Minggu (22/12) menyampaikan angan untuk memperbaiki hubungan dengan Suriah setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad. Jumblatt, nan memimpin delegasi Libanon, berjumpa di Damaskus dengan pemimpin pemerintahan baru Suriah, Ahmed al-Sharaa.

"Kami memberikan penghormatan kepada rakyat Suriah atas kemenangan besar mereka, dan kami menghormati perjuangan Anda untuk membebaskan diri dari penindasan dan tirani," kata Jumblatt dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip oleh instansi buletin negara Libanon, NNA. (Ant/P-3)