Seniman Yos Suprapto Sebut Karyanya Yang Dibredel Galeri Nasional Mengusung Isu Sosial

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Seniman Yos Suprapto menyatakan tidak ada nan salah dengan karyanya dalam pameran tunggal di Galeri Nasional Jakarta. Menurut Yos seluruh karya nan dia pamerkan sudah melewati proses kurasi berasas penelitian ilmiah. Yos menyayangkan argumen penyelenggara pameran nan membredel karya tersebut dan mengakibatkan terhentinya aktivitas pameran seni ini.

"Pameran saya nan berjudul kebangkitan tanah dan kedaulatan pangan, jelas sekali mengusung isu-isu sosial nan saya rangkum dalam corak visual. Bagi saya rumor sosial itu tidak bisa dipisahkan dari norma sebab-akibat seperti halnya pengetahuan eksakta," kata Yos di Gedung YLBHI-LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2024.

Yos menilai sudah semestinya seniman mengusung isu-isu sosial nan tengah terjadi di sekitarnya. Bahkan juga bisa menyasar terhadap konteks ekonomi, politik, maupun kebudayaan masyarakat itu sendiri. Menurut Yos, dengan terjadinya pembredelan ini masyarakat tidak bisa memandang karya nan telah dipersiapkannya sejak setahun terakhir.

"Saat ini pintu pamerannya tetap belum diizinkan untuk dibuka, kelak mungkin Anda semua bisa menyaksikan karya-karya itu. Karya nan melewati proses penelitian ilmiah nan saya rangkum sedemikian rupa untuk menjadi solusi persoalan sosial," ucap Yos.

Sebagai pelukis, Yos merasa krusial untuk menarasikan persoalan sosial nan dia rasakan melalui karya lukis alias visual. Menurut dia, 30 karya dalam pameran tunggalnya di Galeri Nasional ini mempunyai tujuan mulia untuk bangsa Indonesia. "Saya agak sedikit menyesal dengan oknum-oknum nan menghentikan itu," ujar Yos.

Kronologi Pembredelan

Pameran tunggal Yos Suprapto rencananya berjalan di Gedung A Galeri Nasional pada Kamis malam, 19 Desember 2024. Namun beberapa menit sebelum pembukaan, pintu kaca galeri itu digembok dan lampunya dimatikan. Padahal, sudah banyak orang nan datang untuk memandang karya perupa senior itu dalam pameran nan rencananya bakal berjalan selama 20 Desember 2024-19 Januari 2025.

Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Jarot Mahendra menjelaskan dalam proses penataan karya di area pameran terdapat beberapa karya nan tanpa melalui kesepakatan antara seniman dan kurator. “Setelah melalui proses pertimbangan oleh kurator pameran, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai dengan tema kurasi nan telah ditetapkan,” katanya.

Menurut Jarot, proses mediasi telh dilakukan tetapi tidak tercapai kesepakatan dan kurator mengundurkan diri. Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, kata dia, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda aktivitas ini dan bakal mengupayakan komunikasi antara seniman dan kurator.

Hingga sekarang karya-karya Yos Suprapto tetap berada di dalam Galeri Nasional. Yos tidak mau menurunkan karya tersebut nan membikin pihak galeri melarang visitor menyaksikan karyanya.