KETUA Umum PSSI Erick Thohir menilai kegagalan timnas Indonesia melaju ke semifinal ASEAN Cup 2024 kudu menjadi pelajaran berbobot bagi pembimbing Shin Tae-yong dalam menangani tim nan kebanyakan berumur di bawah 22 tahun ini.
"Tidak sukses ke semifinal arena ini nan kurang lebih persaingannya sama dengan SEA Games nanti, artinya, banyak perihal kudu segera dibenahi. Waktunya tetap cukup. Setahun lagi. Jadi berbenahlah, terutama pembimbing juga kudu evaluasi," ungkap Erick dalam keterangan nan diterima pewarta, Minggu (22/12/2024).
Menurut dia, Timnas nan berkompetensi di ASEAN Cup diproyeksikan ke SEA Games 2025, sekaligus untuk mempertahankan lencana emas. Namun, bukan berfaedah arena ASEAN Cup dibiarkan begitu saja tanpa target. Ia sudah menginstruksikan agar tim lolos ke semifinal ASEAN Cup.
"Kan sejak awal saya sudah bilang di AFF ini kita targetnya berikan nan terbaik. Kalau bicara berikan nan terbaik, harusnya dengan
pelatih dan pemain ini kita harusnya bisa minimal lolos semifinal Piala AFF. Jadi di sisi ini tentu PSSI bakal lakukan evaluasi," keluh dia.
PSSI, kata Erick, menargetkan Indonesia menang melawan Myanmar, Laos, dan Filipina. Namun, PSSI bisa memaklumi seandainya Indonesia kalah melawan Vietnam lantaran materi pemain nan dihuni para pemain muda.
Kegagalan Indonesia melaju di semifinal ASEAN Cup kali ini menjadi catatan krusial mengingat di arena SEA Games nantinya persaingan dari negara-negara se-Asia Tenggara juga menunjukkan kekuatan nan sama seperti di kejuaraan ini.
Tim didikan STY dipastikan tidak lolos ke semifinal usai menyerah dari Filipina, 0-1 di laga keempat penyisihan grup B nan berjalan di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Sabtu. Gol semata wayang Filipina dicetak Kristensen melalui titik putih pada menit ke 63.
Indonesia sejatinya hanya butuh hasil seri lantaran di saat nan sama pada laga lainnya Vietnam menang 5-0 atas Myanmar.
Di babak pertama, tim didikan Shin Tae-yong kudu bermain 10 orang lantaran kartu merah. Pada menit ke-42 Muhammad Ferarri diusir wasit lantaran menyikut Amani Aguinaldo nan sempat melakukan provokasi.
Meski unggul jumlah pemain, kebuntuan baru terpecahkan melalui penalti. Filipina mendapat bingkisan penalti setelah wasit Koji Takasaki menganggap Dony Tri Pamungkas melakukan handball. Keputusan wasit tersebut sempat dilakukan pengecekan VAR. Meski begitu, wasit asal Jepang tersebut tetap bergeming pada keputusannya. (Ant/P-3)