Sukabumi, Jabar (Universodelibros) - Program makan bergizi cuma-cuma untuk pelajar nan diterapkan oleh pemerintah pusat membantu percepatan penanggulangan kasus stunting di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Program makan bergizi cuma-cuma membantu Pemkot Sukabumi menanggulangi stunting. Angka stunting di Kota Sukabumi tetap tinggi," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah usai meninjau pembagian makan bergizi cuma-cuma di empat SD di Kecamatan Cibeureum, Senin.
Menurut Reni, Pemkot Sukabumi berbareng relawan dan pemangku kepentingan lainnya sukses menurunkan nomor stunting dari sebelumnya di nomor 26,9 persen berada di angka16,8 persen.
Pihaknya optimistis kasus stunting bakal terus menurun di 2025 ini lantaran selain kerja keras tim percepatan penanggulangan stunting juga terbantu adanya program makan bergizi gratis.
Ia berambisi pada 2025 tidak ada kasus stunting baru.
Penanganan stunting lebih difokuskan untuk anak pada usia balita lantaran angkanya cukup tinggi. Sementara, untuk anak di atas lima tahun, Dinkes Kota Sukabumi untuk penanganan dan pencegahan melalui aktivitas bulan imunisasi dan pemeriksaan kesehatan anak sekolah nan rutin di awal tahun dan nomor untuk anak sekolah relatif tetap baik ialah di bawah lima persen
"Dengan melakukan intervensi program kepada penduduk nan rawan stunting mulai ibu hamil, bayi dan balita kami optimistis di tahun ini tidak ada lagi kasus stunting baru," katanya.
Di sisi lain, Reni mengatakan kasus stunting tidak hanya terjadi pada family berekonomi lemah, tetapi bisa menyerang siapa saja nan disebabkan oleh style hidup, kebiasaan makan dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap pola makan anak.
Selain melakukan intervensi program seperti memberikan asupan makan bergizi dan vitamin serta pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada ibu mengandung kurang daya kronis (KEK), bayi dan balita, Dinkes rutin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting.