![Penemuan Komet Gelap dan Kemajuan Penelitian Benda Langit](https://Universodelibros.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.Universodelibros.com/news/2025/01/08/1736311223_3ae947fa6167425e66e4.jpg)
TAHUN 2025 diprediksi menjadi momen krusial dalam sejarah penemuan benda langit.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya penemuan komet gelap baru nan belum teridentifikasi sebelumnya.
Apa Itu Komet Gelap?
Komet gelap adalah barang luar angkasa nan mempunyai sifat seperti komet biasa, namun tanpa ekor debu nan terlihat. Umumnya komet gelap tetap menunjukkan percepatan nongravitasi nan kuat dalam lintasannya.
Melansir Space, sejak 2017 para astronom menemukan objek antarbintang 'Oumuamua’. Objek ini tidak mempunyai ekor, namun gerakannya menunjukkan tanda-tanda percepatan nongravitasi nan berbeda dari komet lainnya.
Pada 2023, penelitian lebih lanjut melaporkan adanya tujuh komet gelap baru di dekat Bumi. Hasil ini menggandakan jumlah komet gelap nan diketahui, mencapai total 14 objek.
Selain itu, temuan tersebut juga memperkenalkan konsep dua jenis komet gelap tata surya, ialah komet gelap dalam nan mini (berukuran sekitar 10 meter) dan berada di orbit melingkar dekat. Serta komet gelap luar nan lebih besar (sekitar 1 kilometer) dan berada di orbit elips jauh.
Lebih lanjut, pada 2025 ini peneliti memprediksi beroperasinya Observatorium Vera C. Rubin milik NSF-DOE. Observatorium ini, terletak di Gurun Atacama, Cile, dan dijadwalkan bakal memunculkan sinar pertamanya pada 4 Juli 2025.
Dengan support teleskop nan mempunyai sensitivitas lima kali lipat dibandingkan teleskop lainnya, observatorium ini diharapkan dapat menemukan benda-benda mini nan belum pernah terlihat sebelumnya.
Mengapa Komet Gelap Penting?
Komet dan asteroid adalah fosil hidup dari masa awal pembentukan tata surya. Benda-benda ini dianggap krusial lantaran menyimpan info berbobot tentang proses pembentukan planet, termasuk Bumi. Bahkan, ada teori nan menyatakan bahwa air di Bumi mungkin berasal dari komet nan mengangkut material es dari bagian luar tata surya.
Dengan mempelajari komposisi kimia benda-benda ini, intelektual dapat mengungkap gimana material pembentuk planet terbentuk dan berkembang.
Sejak penemuan 'Oumuamua pada 2017 hingga penemuan tujuh komet gelap baru pada 2024, tingkat penemuan komet gelap terus meningkat secara signifikan. Para intelektual memperkirakan jumlah komet gelap nan ditemukan pada 2025 bakal jauh lebih banyak.
Dengan dimulainya operasi Observatorium Rubin, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun nan bakal memberikan pemahaman lebih dalam tentang potensi kehidupan di luar angkasa. (Space/Economic Times/Z-3)