Pola Suap Harun Masiku Dalam Pelantikan Maria Lestari Didalami

Sedang Trending 6 hari yang lalu
Pola Suap Harun Masiku dalam Pelantikan Maria Lestari Didalami Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .(MI/Susanto)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami kejanggalan dalam pelantikan personil DPR Maria Lestari pada 2019. Pola terpilihnya dia sebagai wakil rakyat mirip dengan buronan Harun Masiku.

“Jadi itu nan sedang kita susuri juga. Jadi ini pola yang, kita sedang memandang pola nan sama dengan HM (Harun Masiku) alias seperti apa,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Sabtu (11/1).

Maria merupakan calon personil DPR dari Dapil Kalimantan Barat (Kalbar) 1 pada Pileg 2019. Sejatinya, pemenang dalam pemilihan bunyi di sana adalah Alexsius Akim.

Alexsius dipecat oleh PDIP, tanpa argumen jelas, pada 2019. Setelahnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Maria sebagai pemenang dari Dapil Kalbar 1, berbareng dengan Harun.

“Karena ini prosesnya itu nyaris mirip juga, ada nan pemenangnya, jika di (Dapil Harun Masiku) Sumsel (Sumatra Selatan) itu kan meninggal. Kalau ini kan Pak Akim apalagi sudah kita panggil jika enggak salah, sudah kita minta keterangan di sini,” ujar Asep.

Kemiripan pola ini nan dicurigai oleh KPK. Penyidik tetap membuka kesempatan menambah tersangka dalam perkara ini, jika ada kecukupan bukti.

Maria merupakan mantan caleg dari PDIP pada Dapil I Kalbar. PAW dia juga diurus oleh Wahyu, melalui Hasto pada 31 Agustus 2019.

“HK menemui Wahyu Setiawan untuk dan meminta untuk memenuhi dua usulan nan diajukan oleh DPP ialah Maria Lestari Dapil I Kalbar dan Harun Masiku Dapil I Sumsel,” terang Ketua KPK Setyo Budiyanto, beberapa waktu lalu.

Pengurusan PAW serupa Harun ini pernah dibongkar KPK ke publik saat memeriksa mantan caleg dari PDIP Alexsius Akim. Alexsius berkontestasi di Dapil I Kalbar, tempat Maria diminta menang oleh Hasto.

“Saksi AA, interogator mendalami modus nan mirip Harun Masiku dan terjadi di dapil (daerah pilih) Kalbar (Kalimantan Barat) pada tempus nan sama,” kata ahli bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Selasa (6/8/2024).

Alexsius sempat cerita soal pencalegannya pada 2019. Dia mengaku sudah menang untuk dilantik, namun, malah dipecat PDIP.

“Yang jelas saya nan harusnya dilantik tapi saya kan diberhentikan,” kata Alexsius di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

Alexsius sekarang berasosiasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saat itu, dia mengaku mendapatkan bunyi terbanyak di Kalimantan Barat, namun, malah didepak dari PDIP tanpa diberikan penjelasan. “Saya tidak tahu justru kenapa sampai hari ini saya dicoret,” ucap Alexsius. (J-2)