Pimpin Timnas Indonesia, Ini Rekam Jejak Patrick Kluivert Sebagai Pelatih: Kurang Menjanjikan

Sedang Trending 6 hari yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Patrick Kluivert resmi diumumkan sebagai pembimbing Timnas Indonesia, Rabu (8/1/2025). Dia didapuk menggantikan Shin Tae-yong nan diberhentikan pada awal pekan ini. 

Patrick Kluivert meneken perjanjian berdurasi dua tahun, dengan opsi perpanjangan dua tahun. PSSI mengumumkan penunjukan Kluivert melalui IG Timnas Indonesia. 

Dalam unggahannya itu, Timnas Indonesia menyertakan video nan memperlihatkan pekerjaan Patrick Kluivert sebagai pemain dan pelatih.

Kepastian itu sekaligus mematahkan serangkaian rumor nan menyertai Timnas Indonesia belakangan ini setelah PSSI memecat Shin Tae-yong, Senin (6/1/2024).

"Selamat datang Patrick Kluivert, berjuang berbareng Garuda demi Garuda mendunia," tulis akun IG resmi Timnas Indonesia.

Seperti apa rekam jejak Patrick Kluivert sebagai pelatih? Berikut perincian lengkapnya. 

Ketua PSSI, Erick Thohir, mengumumkan bahwa Shin Tae-yong resmi turun dari jabatannya. Hal ini disampaikan langsung pada sesi konvensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025) siang WIB.

Yuk gabung channel whatsapp Universodelibros.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Jejak Karier sebagai Pelatih

Setelah pensiun sebagai pemain pada 2008 di LOSC Lille, Patrick Kluivert menjajal pekerjaan kepelatihannya sebagai pembimbing striker di AZ Alkmaar. Ia menjalani tugas baru tersebut sejak Juli 2008 hingga Desember 2009.

Memasuki 2010, dia menerima pinangan Brisbane Roar sebagai asisten manajer. Perlu diketahui, saat ini klub Australia itu juga bernuansa Indonesia, di mana Bakrie Group mempunyai saham di sana.

Saat itu, Brisbane Roar dilatih oleh Ange Postecoglou, laki-laki nan sekarang melatih Tottenham Hotspur.

Hanya separuh tahun, Kluivert pulang kampung, tepatnya ke NEC Nijmegen untuk menjadi pembimbing striker, kedudukan nan sama kala dia di Alkmaar. Lalu pada 2011 hingga 2013, dia menjadi manajer FC Twente U-21.

Lumayan Oke di FC Twente

Bisa dibilang kapabilitas Kluivert sebagai pembimbing terlihat di sini. Ia menghabiskan dua musim di klub Belanda tersebut, walaupun di level U-21. Sebanyak 46 laga dia habiskan di semua kejuaraan dengan catatan lumayan.

Dari 46 pertandingan di semua kompetisi, Kluivert meraih 25 kemenangan, delapan kali imbang, dan 13 kali kalah. Ia mendapatkan rata-rata 1,80 poin per pertandingan.

FC Twente U-21 apalagi dua kali meraih lima kemenangan beruntun dan Kluivert tidak pernah lebih dari tiga kali menelan kekalahan beruntun. Catatan positifnya, sebanyak 116 gol tercipta, negatifnya, 92 gol bersarang di gawang.

Pada saat bersamaan, Kluivert juga 'nyambi' menjadi asisten manajer Timnas Belanda nan kala itu dilatih oleh Louis van Gaal. Dalam fase ini, dia menghabiskan 29 pertandingan dalam kurun waktu 2012 hingga 2014.

Di Curacao Kurang Meyakinkan Nih

Hampir setahun hiatus dari sepak bola pasca menjadi asisten manajer Timnas Belanda, tepat pada 5 maret 2015, Kluivert memberanikan diri menjadi manajer Curacao. Hanya saja, prestasinya tak bisa dibilang bagus.

Lima laga dilalui Kluivert tanpa kemenangan dengan perincian dua seri dan tiga kali kalah. Setelah itu, Curacao meraup tiga kemenangan beruntun pada Kualifikasi Piala Karibia, termasuk kemenangan telak 7-0 atas US Virgin.

Total, delapan laga dilahap dengan tiga kemenangan, tiga kalah, dan dua imbang. Curacao di bawah Kluivert mencetak 17 gol dan kebobolan 9 kali.

Federasi sepak bola Curacao kembali memercaya Kluivert sebagai pembimbing sementara pada Juni 2021. Sayang, meski menang 8-0 melawan British Virgin Island, mereka tak pernah meraih kemenangan lagi, apalagi kalah 0-4 dari Bahrain sebelum akhirnya dipecat menyusul kekalahan dari Selandia Baru empat bulan sejak dipinang.

Jajal Jabatan Lain

Pada 2016, Kluivert sebenarnya ditunjuk sebagai manajer Ajax U-19. Akan tetapi, rumor nan beredar menyebut eks striker AC Milan ini lebih memilih posisi strategic advisor Curacao plus Sporting Director PSG.

Dua pekerjaan itu dia emban berbarengan meski pada 30 Juni 2017, dia mundur sebagai Sporting Director PSG dan konsentrasi sebagai penasihat strategi Curacao hingga 2018.

Masih pada tahun 2018, tepatnya Agustus, Kluivert menerima rayuan Clarence Seedorf sebagai asistennya di Timnas Kamerun. Namun, hanya 12 pertandingan saja dia habiskan dalam kurun waktu satu tahun.

Sekira seminggu setelah mundur sebagai asisten manajer Kamerun, Kluivert menjajal posisi Manajer Akademi Barcelona, di mana dia memperkuat selama dua tahun hingga 2021.

Makin Perlihatkan Keunggulan di Adana Demirspor

Sebagai mantan striker dengan bekal hatikecil menyerang, agaknya penampilannya sebagai manajer klub Turki, Adana Demirspor, menggambarkan kualitas dan karakter utama Patrick Kluivert.

Perjalanannya berbareng Adana Demirspor sebenarnya tak bisa dibilang bagus. Empat laga tanpa kemenangan membuatnya kudu lengser lebih awal, saat Superliga baru berumur 14 pekan.

Ya, Kluivert dipecat setelah 20 laga di semua kejuaraan dengan catatan delapan kemenangan, enam kali imbang, dan enam kali kalah. Positifnya? Tentu ada.

Total, dari 20 laga berbareng Kluivert, Adana Demirspor mencetak 41 gol. Artinya, rata-rata ada dua gol per pertandingan nan sukses dicetaknya. Namun, kebobolan 29 kali jelas bukan catatan impresif.

Sepertinya, Kluivert mesti mempunyai tim pembimbing nan ciamik dalam pertahanan. Kebetulan juga, Shin Tae-yong telah 'mewariskan' banyak bek handal di Timnas Indonesia.

Sumber: Transfermarkt