Persebaya Sudah Puasa Gelar Juara Kasta Tertinggi Selama 2 Dekade, Paul Munster Malah Sebut Persib Dan Persija Bakal Juara Bri Liga 1

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Surabaya - Kekalahan dari PSS Sleman tampaknya membikin pembimbing Persebaya Surabaya, Paul Munster, kecewa berat. Munster malah melontarkan pernyataan kontroversial setelah pertandingan tersebut.

Persebaya Surabaya bermain jelek pada laga pekan ke-18 BRI Liga 1 2024/2025. Mereka menelan kekalahan 1-3 saat melawat ke markas PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (11/1/2025) sore.

Tiga gol PSS Sleman dicetak Gustavo Tocantins (4'), Cleberson (17'), dan Nicolao Cardoso (45+2'). Sedangkan Persebaya membalas lewat Bruno Moreira (59'), itu pun lewat eksekusi penalti.

Terkesan mencari alasan, Paul Munster menuduh ada skenario tertentu dalam memenangkan pertandingan di Liga 1. Dia menyebut bahwa Persib Bandung dan Persija Jakarta, nan notabene pesaing Persebaya, bakal menjuarai Liga 1.

“Ini sepak bola Indonesia. Sayang sekali, lantaran sepak bola Indonesia punya banyak pendukung. Negara ini besar, tapi sepak bola rest in peace. Semoga sukses untuk Persib dan Persija, mereka bakal memenangkan liga,” ungkap Munster.

Komentar Francisco Rivera mengenai argumen dirinya menerima pinangan Persebaya Surabaya

Yuk gabung channel whatsapp Universodelibros.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Situasi saat Kalah dari PSS Sebagai Pemicu

Ungkapan Munster itu didasarkan pada beberapa situasi nan dinilainya merugikan Persebaya Surabaya. Gol Cleberson misalnya, tayangan ulang sebenarnya menunjukkan gol Cleberson tidak dalam situasi offside.

Sebab, dalam situasi tendangan bebas, dia berdiri di belakang pemain Persebaya saat Betinho mengirim umpan sepakan bebas.

Lalu, dua gol Persebaya nan dianulir setelah pengecekan VAR juga jadi perbincangan di laga. Tayangan ulang juga menunjukkan bahwa dua gol tersebut layak dibatalkan lantaran ada kejadian nan sangat beralasan.

Gol Bruno Moreira di menit ke-22 misalnya. Sebelum Bruno mencetak gol, Flavio Silva sangat terlihat jelas melanggar Cleberson. Wasit Gedion Dapaherang sudah membikin keputusan tepat setelah mengecek VAR.

Lalu, gol Dejan Tumbas pada menit ke-50 pun tercipta lewat proses nan tidak dapat disahkan. Pemain asal Serbia itu lebih dulu terkena perangkap offside.

Reaksi Keras Paul Munster

Paul Munster sempat bereaksi keras setelah gol Bruno Moreira dianulir. Dia terlihat emosional melancarkan protes hingga akhirnya wasit Gedion Dapaherang memberinya kartu kuning di menit ke-29.

Pelatih asal Irlandia Utara itu memilih menyalahkan wasit setelah Persebaya Surabaya menelan kekalahan ini. Dia menuduh tim pemenang sudah diputuskan apalagi sebelum pertandingan berakhir.

“Pada babak pertama saya sudah tahu PSS Sleman bakal memenangkan pertandingan ini. Saya mencoba berbincang dengan Wasit. Hakim garis, dia tidak tahu apa-apa. Wasit keempat, saya rasa dia apalagi tidak tahu apa tugasnya,” ujar Munster.

“Pertandingan sudah dimenangkan, saya sudah tahu. Tapi kami terus berjuang di babak kedua. Kami mendapat gol pertama, kami terus melaju, kami terus melaju. Namun, pertandingan terus tertunda, pelanggaran, membuang-buang waktu. Wasit tidak punya kendali,” imbuhnya.

Sudah 2 Dekade Tidak Juara di Kasta Tertinggi

Persebaya Surabaya dihadapkan pada realita sudah 20 tahun lebih tidak menjuarai kejuaraan kasta teratas Indonesia, tepatnya terakhir pada Divisi Utama 2004. Munster apalagi mempertanyakan PSSI dengan keadaan nan dialami klubnya itu.

“Kita membicarakan perihal nan sama. Bagaimana kami memenangkan liga? Sekarang Anda tahu kenapa Persebaya tidak memenangkan liga dalam 20 tahun. Mustahil, sangat sulit, lantaran pertandingan ini sudah dimenangkan. Pertanyaan besar perlu diajukan kepada PSSI atas situasi ini,” ujarnya.

“Wasit tidak ada di sini untuk menjawab pertanyaan kalian. Mereka bersembunyi, mereka mendapatkan duit mereka, mereka pulang. Sama saja saya nan perlu bicara. Seperti biasa, mereka menyapunya di bawah karpet media sosial, mereka bermain media sosial, selesai,” tuturnya.

Secara permainan, Persebaya memerlukan banyak evaluasi. Mereka menelan kekalahan dalam dua laga beruntun, nan kebetulan terjadi saat gelandang Francisco Rivera sedang cedera.

Persebaya tetap tertahan di posisi kedua klasemen sementara dengan 37 poin. Posisi mereka dihimpit oleh dua tim nan disebut Munster bakal menjuarai Liga 1 musim ini. Persib jadi pemuncak klasemen dengan 40 angka, sedangkan Persija di ranking ketiga mengoleksi 34 poin.