OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi finansial masyarakat khususnya golongan wanita nan berkedudukan krusial dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi pada Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Ibu Cerdas Keuangan, Keluarga Sejahtera Finansial" dalam rangka memperingati Hari Ibu nan dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Senin.
Friderica menyampaikan bahwa OJK mempunyai tugas untuk mengatur dan mengawasi industri jasa finansial serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, salah satunya melalui literasi edukasi kepada masyakarat. Friderica juga menyebut bahwa OJK mendukung Asta Cita Pemerintah.
"Asta cita pemerintah di sini banyak sekali nan sejalan dengan apa nan kita lakukan, baik itu misi kedua misalnya kemandirian ekonomi, dan misi ke empat memperkuat SDM. Ibu-ibu adalah SDM nan kudu kita perkuat. Peningkatan lapangan kerja melalui kita memberdayakan UMKM. Ini juga salah satu untuk peningkatan lapangan kerja dan juga pemberantasan kemiskinan dari desa. Kalau ibu-ibu pintar, ibu-ibu terliterasi, terinklusi, bisa menggunakan produk jasa keuangan, Insya Allah ini juga salah satu program untuk pengentasan kemiskinan," kata Friderica.
Tiga pesan utama nan disampaikan Friderica dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peran wanita dalam peningkatan literasi dan inklusi finansial lantaran literasi pada family utamanya dipengaruhi oleh persepsi ibu.
"Pertama, edukasi bagi wanita itu sangat penting, baik untuk membimbing putra-putri maupun untuk Ibu guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selanjutnya, sinergi dan kerjasama juga merupakan kunci untuk kita menyukseskan program kita untuk perempuan, dan salah satunya adalah hari ini salah satu bukti kita lakukan sinergi dan kolaborasi. Ketiga, nan menurut saya juga krusial adalah pemberdayaan ekonomi wanita adalah aspek krusial dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045," tambah Friderica.
Selain itu, Friderica juga mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, untuk selalu berhati-hati pada penawaran pinjaman online terlarangan serta penipuan berkedok investasi. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifah Fauzi, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian serta Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Nanny Hadi Tjahjanto beserta para ketua dari KOWANI, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.
Dalam sambutannya, Arifah mendukung kerjasama dengan beragam pihak dalam kaitannya untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan, terutama dalam perihal literasi keuangan.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses wanita terhadap training edukasi serta penguatan sektor ekonomi, khususnya melalui UMKM dan support permodalan. Kami percaya bahwa pemberdayaan ekonomi wanita bakal menciptakan family nan sejahtera, nan menjadi fondasi bagi kemajuan bangsa," tegas Arifah.
Pada kesempatan tersebut, Nanny menyampaikan apresiasi kepada OJK nan telah menyelenggarakan aktivitas edukasi finansial bagi personil KOWANI sebagai bagian dari Duta Literasi Keuangan nan menjadi kepanjangan tangan OJK dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi finansial masyarakat Indonesia. Nanny juga menjelaskan bahwa KOWANI berkomitmen untuk terus mendukung program wanita berkekuatan menuju Indonesia emas tahun 2045.
"Kami percaya bahwa wanita adalah kunci kemajuan bangsa. Mari kita perkuat solidaritas dan kerja sama untuk menjadikan wanita Indonesia semakin berdaya. Bersama-sama kita dapat menciptakan masa depan nan lebih cerah dan berkepanjangan untuk bangsa kita," kata Nanny.
Kegiatan edukasi nan merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) tersebut terselenggara secara hybrid dengan jangkauan peserta sebanyak 1.500 personil KOWANI di seluruh Indonesia terdiri dari 500 peserta nan datang secara tatap muka dan 1.000 peserta datang secara online.
Pada aktivitas dimaksud juga disampaikan materi oleh beberapa narasumber dengan topik Pengenalan OJK, Waspada Investasi Ilegal, pengenalan Industri Pasar Modal Indonesia, pengenalan produk dan jasa layanan finansial meliputi Tabungan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selanjutnya, sebagai bagian dari rangkaian sesi seremonial, terdapat agenda simbolis pengukuhan personil KOWANI sebagai Duta Literasi Keuangan dan peluncuran kampanye Se-Abad KOWANI 2028: "Kowani Tanpa Batas dan Berkelanjutan" serta showcasing beragam produk olahan kelapa dari UMKM bimbingan KOWANI. (Adv)