PENYAKIT jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia, termasuk Indonesia. Gangguan pada organ vital ini dapat terjadi dalam beragam bentuk, seperti serangan jantung, kandas jantung, aritmia, hingga penyakit katup jantung.
Faktor akibat nan beragam, seperti gaya hidup tidak sehat, pola makan tinggi lemak, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kebiasaan merokok, semakin meningkatkan prevalensi penyakit ini di masyarakat.
Di Indonesia, penyakit jantung menjadi ancaman serius. Menurut data, tetap banyak masyarakat nan kesulitan mendapatkan akses jasa kesehatan jantung berkualitas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti keterbatasan akomodasi medis, jumlah tenaga medis nan mahir di bagian kardiologi, serta kurangnya kesadaran masyarakat bakal pentingnya pencegahan.
Jumlah ahli jantung di Indonesia tetap sangat terbatas, sehingga pelayanan kardiovaskular sering terpusat di kota-kota besar. Akibatnya, banyak pasien dari wilayah kudu menempuh perjalanan panjang untuk mendapatkan perawatan, alias apalagi memilih berobat ke luar negeri.
"Banyak pasien nan datang dalam kondisi sudah parah, lantaran mungkin kita di sini belum terbiasa melakukan pemeriksaan awal. Selain itu, tetap banyak info nan salah beredar. Contohnya, jika seseorang mengalami sakit dada hingga ke punggung, banyak nan langsung mencari obat tanpa pemeriksaan nan tepat,” ungkap Grace F. Indradjaja, Medical Managing Director Grup RS Siloam di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1).
“Di media sosial pun, banyak info nan tidak akurat, seperti rekomendasi makan bawang putih dicampur jahe alias bahan lainnya, nan belum tentu efektif." Jelasnya lebih lanjut.
Upaya Perbaikan Pelayanan Kesehatan Jantung
Sebagai langkah untuk mengatasi tantangan ini, beragam pihak, termasuk rumah sakit dan organisasi profesi, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan jantung. Salah satu lembaga nan berkomitmen dalam upaya ini adalah Siloam Hospitals, nan telah membangun akomodasi jantung di 41 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Selain pembangunan infrastruktur, Siloam juga melakukan investasi besar dalam teknologi medis, seperti perangkat bedah jantung canggih, serta mendukung pengembangan sumber daya manusia. Dengan lebih dari 250 ahli jantung, Siloam menawarkan beragam jasa subspesialisasi, seperti bedah aorta, penanganan kandas jantung, dan terapi aritmia.
Tidak hanya itu, kerjasama menjadi kunci utama dalam pengembangan kompetensi para dokter. Setiap tahun, Siloam mengadakan training dan aktivitas berbagi pengetahuan, baik di dalam maupun luar negeri, agar para master tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam penanganan penyakit jantung.
Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Meskipun upaya medis terus ditingkatkan, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk mengurangi nomor kejadian penyakit jantung. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan nan bisa dilakukan:
1. Pola Hidup Sehat
Mengadopsi style hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, mengurangi konsumsi lemak jenuh, memperbanyak asupan serat, serta rutin berolahraga, dapat menurunkan akibat penyakit jantung.
2. Berhenti Merokok
Merokok merupakan salah satu aspek akibat utama penyakit jantung. Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi akibat gangguan kardiovaskular.
3. Rutin Memeriksakan Diri
Pemeriksaan kesehatan secara berkala membantu mendeteksi aspek risiko, seperti tekanan hipertensi alias kolesterol tinggi, sehingga dapat ditangani lebih awal.
4. Mengelola Stres
Stres berlebihan dapat memicu gangguan pada jantung. Oleh lantaran itu, krusial untuk melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi alias yoga, untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Teknologi untuk Masa Depan Kesehatan Jantung
Perkembangan teknologi memberikan angan baru bagi pasien dengan akibat tinggi. Dengan teknologi diagnostik nan semakin canggih, master dapat mendeteksi masalah jantung lebih awal dan memberikan pengobatan nan lebih tepat.
Kolaborasi antara rumah sakit di kota besar dan akomodasi kesehatan di wilayah juga memungkinkan penanganan pasien lebih cepat. Meskipun mereka berada di wilayah terpencil.
Penyakit jantung mungkin menjadi salah satu tantangan terbesar dalam bumi kesehatan, tetapi dengan upaya kolaborasi, penemuan teknologi, dan kesadaran masyarakat, nomor kejadian penyakit ini dapat ditekan. Mari bersama-sama menjaga kesehatan jantung kita demi kualitas hidup yang lebih baik. (Z-3)