SEIRING dengan kemajuan zaman, pola hidup anak muda semakin modern. Sayangnya, gaya hidup nan terlalu modern seringkali tidak sehat. Gaya hidup itu memicu beragam penyakit, salah satunya diabetes melitus jenis 2 (DMT2).
Diabetes melitus jenis 2 (DMT2) adalah penyakit kronis nan ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat resistensi insulin alias produksi insulin nan tidak mencukupi. Hal ini mengganggu keahlian tubuh untuk menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi.
Dr Faisal, master di KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia, menjelaskan konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta kurangnya aktivitas bentuk adalah aspek utama peningkatan akibat glukosuria pada anak muda. Selain itu, rendahnya konsumsi sayuran juga turut berkedudukan dalam memperburuk kondisi ini.
Gaya Hidup Tidak Sehat nan Perlu Dihindari
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 60% kesehatan dipengaruhi gaya hidup. Oleh lantaran itu, perlu untuk memperhatikannya. Lalu, style hidup seperti apa nan kudu dihindari? Berikut Penjelasannya :
1. Jarang alias Tidak Pernah Berolahraga
Salah satu style hidup tidak sehat nan paling umum adalah kurangnya aktivitas fisik. Padahal, olahraga mempunyai banyak faedah untuk kesehatan. Olahraga ringan seperti melangkah santuy secara rutin sudah cukup untuk membantu meningkatkan kesehatan tubuh.
2. Terlalu Sering Mengonsumsi Junk Food
Junk food alias makanan sigap saji seperti burger, pizza, dan ayam goreng mengandung kadar sodium dan lemak nan tinggi, nan dapat memicu penyakit.
Sebagai solusinya, pilihlah makanan nan lebih sehat dengan gizi seimbang, serta perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.
3. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebih
Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan, sementara alkohol dapat mempengaruhi kadar gula darah dan merusak organ tubuh. Mengurangi alias berakhir kedua kebiasaan ini dapat menurunkan akibat diabetes.
4. Kurang Tidur
Kurang tidur dapat mengganggu izin gula darah, meningkatkan kadar hormon stres, dan memperburuk resistensi insulin. Oleh lantaran itu, tidur nan cukup sangat krusial untuk menjaga keseimbangan gula darah dan mencegah diabetes. (kemkes/Antara/halodoc/Z-3)