Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mengumumkan rencana penghapusan jasa Transjakarta koridor 1 Blok M - Kota. Adapun alasanya lantaran jasa tersebut bersenggolan dengan jalur MRT 2A, Bundaran HI- Kota nan bakal beraksi 2027.
Pengamat Transportasi, Darmaningtyas mengungkap perihal tersebut pernah ditolak beberapa pihak pada 2010, ironisnysa justru pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam perihal ini Dinas Perhubungan memunculkan wacana ini kembali.
"Tahun 2010 saat muncul pemberitaan serupa, bahwa kelak jika Pembangunan MRT Lebak Bulus – HI selesai, saya langsung protes ke Dirjen KA Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan dan langsung direspon bahwa tidak ada rencana penghapusan rute BRT Koridor 1 lantaran bakal saling melengkapi," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Minggu (22/12).
Padahal, Jakarta mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan jumlah pengguna pikulan umum menjadi 60% pada tahun 2030 tersebut. Ia mengatakan, menghapus jasa TJ Koridor 1 jelas bakal menurunkan jumlah pengguna pikulan umum dan bakal meningkatkan pengguna kendaraan pribadi, utamanya motor.
"Kontribusi Koridor 1 dalam memfasilitasi mobilitas penduduk Jabodetabek setiap harinya cukup tinggi, bisa mencapai 66.000 orang pada hari kerja. Kalau 50% mereka kembali naik motor, lantaran tidak bisa naik MRT, maka itu bakal nambah ruwet Kota Jakarta," pungkansya. (Far/P-2)