Pengamat Prediksi Jokowi Dan Gibran Tak Akan Bentuk Parpol Setelah Dipecat Pdip

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Ganjar Herdiansyah menyebut ada sejumlah opsi nan bisa ditempuh mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah resmi dipecat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, dia mengatakan bahwa Keduanya kemungkinan bakal berasosiasi dengan partai politik lain alih-alih membikin partai sendiri.

“Jokowi dan Gibran kemungkinan bakal masuk partai politik. Tapi mengingat kebiasaan Jokowi, bakal ada kejutan bakal masuk parpol mana. Kemungkinan tetap berjalan negosiasi mengenai posisi paling strategis yg bisa ditawarkan oleh partai politik tersebut,” kata Ari ketika dihubungi Tempo pada 20 Desember 2024.

Lebih lanjut, Ari menyebut kultur partai politik juga bakal jadi pertimbangan Jokowi dan Gibran. Internal partai politik nan bergerak dan kompleks disebutnya jadi salah satu aspek kalkulasi bagi kelangsungan kiprah politik Jokowi beserta keluarganya.

Menurutnya, jika Jokowi dan Gibran berasosiasi dengan partai besar seperti Gerindra alias Golkar, mereka perlu mempunyai kendali atai partai tersebut. Hal itu, kata Ari, bisa saja diberikan tapi bakal ditentukan oleh seberapa besar daya dongkrak Jokowi dan Gibran terhadap elektabilitas partai.

“Kalau pengaruh Jokowi melemah, bukan tidak mungkin dinamika internal partai bakal membuatnya mudah tersingkirkan. Ditambah, Jokowi tidak mempunyai akar nan kuat di Golkar maupun Gerindra. Riwayat Jokowi nan ‘mengkhianati’ PDIP juga bakal menjadi catatan bagi para kader parpol untuk tidak memberikan cek kosong,” jelas Kepala Pusat Studi Politik dan Demokrasi FISIP Unpad itu.

Terkait kesempatan Jokowi berasosiasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nan dipimpin anak bungsunya, ialah Kaesang Pangarep, ataupun membentuk kekuatan baru berbareng golongan loyalisnya, ialah Projo, Ari memandang pengaruh Presiden ke-7 itu sudah pasti jauh lebih kuat lantaran keduanya sejak awal menjadi pedoman support alias loyalisnya.

“Tapi baik PSI ataupun Projo tersebut kurang punya pengaruh di konstelasi politik nasional lantaran tidak punya kursi di DPR,” kata Ari.

Pengumuman pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby sebelumnya disampaikan secara resmi oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun, Senin, 16 Desember 2024. Pemecatan itu, kata Komarudin, merupakan perintah langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pengumuman pemecatan itu dilakukan di depan seluruh jejeran ketua DPD dari seluruh Indonesia. 

Jokowi dipecat melalui Surat Keputusan alias SK pemecatan Jokowi bernomor 1649/KPTS/ DPP/XII/ 2024. Poin pertama surat keputusan tersebut bersuara "Memberikan hukuman organisasi berupa pemecatan kepada Joko Widodo dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan". Sementara SK pemecatan Gibran dengan nomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024 dan SK pemecatan Bobby dengan nomor 1651/KPTS/XII/2024.

Alfitria Nefi P berkontribusi dalam penulisan tulisan ini. 

Pilihan Editor: Syarat nan Harus Dipenuhi Projo Jika Ingin Jadi Partai Politik

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini