Sukabumi, Jabar (Universodelibros) -
Pemerintahan Kabupaten Sukabumi berbareng Pemprov Jabar dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di masa transisi menuju pemulihan pascabencana melanda 39 kecamatan pada 3-4 Desember 2024 konsentrasi percepatan penyediaan kediaman tetap (huntap) untuk penyintas bencana.
"Salah satu nan menjadi konsentrasi utama BNPB pada rapat koordinasi (rakor) berbareng Pemkab Sukabumi dan Pemprov Jabar adalah percepatan pembangunan huntap untuk korban musibah nan melanda puluhan 39 pada awal Desember lalu," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Sukabumi, Rabu.
Rakor ini juga bermaksud menyamakan persepsi antara BNPB dengan Pemkab Sukabumi dan Pemprov Jabar sekaligus mencarikan solusi jika terjadi hambatan pembangunan huntap di Kabupaten Sukabumi sekaligus mengantisipasi penyimpangan penggunaan anggaran.
Selain itu, BNPB sudah melakukan verifikasi info jumlah rumah terdampak bencana, termasuk kebutuhan anggaran nan diajukan setiap kepala desa nan daerahnya terdampak musibah ke BNPB. Selanjutnya, pihaknya mengusulkan permintaan itu ke Kementerian Keuangan
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengharapkan rakor ini mempercepat pembangunan huntap bagi penyintas musibah di Kabupaten Sukabumi yang kehilangan tempat tinggal akibat terdampak bencana.
Percepatan pemulihan untuk para korban musibah nan terjadi awal Desember tahun lampau menjadi menjadi prioritas. Apalagi, hingga saat ini tetap banyak penyintas nan mengungsi.
Dukungan dari pemerintah pusat khususnya BNPB dan Pemprov Jabar tentunya penting, lantaran dengan jumlah kerusakan nan terjadi, tentunya Pemkab Sukabumi tidak bisa menangani sendiri ditambah anggaran nan dimiliki terbatas.
Informasi nan dihimpun, awal 2025 tahap rehabilitasi dan rekonstruksi sedang berjalan. Untuk tahap pertama, penanganan rumah rusak berat, sedang dan ringan mencapai 9 ribu unit.