Pemkab Kulon Progo Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Hindrometeorologi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Pemkab Kulon Progo Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Hindrometeorologi Ilustrasi(Antara)

PEMERINTAH Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat musibah hidrometeorologi. Hal itu disebabkan curah hujan nan tetap tinggi dan diperkirakan tetap bakal terus berjalan hingga beberapa waktu ke depan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, Taufik Pribadi, menjelaskan tetap terus mengguyur di sejumlah wilayah serta tetap ada laporan terjadinya tanah longsor, meski intensitasnya relatif kecil.

"Status tanggap darurat musibah hidrometeorologi tetap kami perpanjang lantaran secara faktual, tetap terjadi hujan dengan curah nan cukup tinggi, sehingga potensi musibah tetap ada dan status tanggap darurat sebagaimana nan dimaksud tetap kami perlukan," kata Taufik, Senin (6/1).

Ia menjelaskan, status tanggap darurat musibah hidrometeorologi semula bertindak mulai Oktober hingga 31 Desember 2024. Untuk saat ini, jelasnya, tinggal menunggu keputusan bupati.

"Kami juga tetap menunggu pengarahan Pjs Bupati Kulon Progo mengenai dengan status tanggap darurat tersebut," katanya.

Taufik menambahkan, kondisi terkini di wilayahnya, ialah hujan deras nan terjadi pada pekan kemarin menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan sebagian di antaranya mengenai rumah penduduk sehingga menimbulkan kerusakan, serta 11 kejadian longsor nan mengenai rumah warga, talud ambrol dan terjadinya genangan di underpass Milir di Pengasih. 

Dikatakannya, terjadi pula tanah bergerak di Hargotirto, Kokap, nan menyebabkan rumah rusak. Dalam menghadapi segala bencana, TRC BPBD Kabupaten Kulon Progo berbareng para relawan terus siaga dan siap bergerak memberikan support dan apalagi BPBD juga memberikan support logistik.

Bantul Siaga Banjir dan Longsor Hingga Februari

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bantul juga telah memberlakukan perpanjangan masa tanggap darurat musibah hidrometeorologi terutama banjir dan longsor.

"Status siaga banjir dan longsor nan telah berhujung masa berlakunya pada 31 Desember, kami perpanjang hingga Februari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistikn BPBD Kabupaten Bantul Antoni Hutagaol.

Menurut dia, keputusan perpanjangan ini diambil sebagai antisipasi terjadinya musibah hidrometeorologi, lantaran tetap tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir ini.

Pemberlakukan ini, ujarnya juga mengikuti prakiraan cuaca nan dikeluarkan BMKG. "BMKG selalu menyebut Februari sebagai puncak musim penghujan," katanya.

Menghadapi kondisi siaga, jelasnya, BPBD tidak menyiagakan secara unik petugas di pos BPBD. Namun demikian, Posko Induk BPBD siaga penuh. (AU/J-3)