Pangkalpinang Prioritaskan Makan Bergizi Gratis Di Daerah Stunting

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Pangkalpinang Prioritaskan Makan Bergizi Gratis di Daerah Stunting Petugas menyiapkan paket makanan bergizi cuma-cuma di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).(MI/USMAN ISKANDAR)

PEMKOT Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bakal memprioritaskan penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) siswa di wilayah stunting, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan generasi penerus bangsa di Kota Beribu Senyuman itu.

"Kami lebih memprioritaskan sekolah-sekolah di wilayah nan banyak kasus stunting dan siswa kurang gizi," kata Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan MBG ini merupakan program prioritas Pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka nan secara resmi diberlakukan pada Senin (6/1) di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.

"Saat ini kita tetap menunggu petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan MBG di sekolah wilayah ini," katanya.

Menurut dia, pedoman juknis penyelenggaraan MBG nan dimaksud seperti penyelenggaraan program ini di desa seperti apa, kelurahan seperti apa, <em>stekholder</em> nan terlibat siapa saja dan juga anggaran penyelenggaraan MBG ini juga seperti apa, apakah melalui APBN alias APBD.

"Pada Januari tahun ini, anggaran APBD kita mengalami pergeseran, lantaran Pemkot Pangkalpinang bakal melaksanakan pilkada ulang. Namun demikian, kami menargetkan Maret tahun ini semua penyusunan anggaran baik melalui APBD, APBN, biaya hibah dan lainnya sudah tuntas," katanya.

Ia mengatakan andaikan dalam melaksanakan program ini menggunakan biaya APBD, maka Pemkot Pangkalpinang tidak bisa melakukan MBG ini di seluruh sekolah mengingat kondisi APBD nan tidak mendukung untuk menyukseskan program makan sehat bergizi cuma-cuma ini.

"Kalau untuk seluruh sekolah kemungkinan anggaran APBD tidak mampu, sehingga program MBG tahun ini bakal lebih diprioritaskan di sekolah-sekolah daerah-daerah nan tetap banyak kasus stunting maupun siswa kurang gizi," katanya. (Ant/Z-6)