Muncul Isu Pergerakan Pemain Penyebab Shin Tae-yong Dipecat, Pengamat: Sulit Dibuktikan, Tapi Biasa Terjadi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Kediri - Posisi pembimbing memang sangat rentan bakal pemecatan di tengah jalan. Isu ini juga sempat beredar luas mengiringi proses pelengseran Shin Tae-yong sebagai arsitek Timnas Indonesia.

Namun, secara kasat mata, bagi kita nan berada di luar pusaran PSSI dan Timnas Indonesia, tentu susah membuktikannya.

Erick Thohir, sebagai orang nomor di PSSI, tentu tak mengungkap perincian kronologis penyebab di kembali penghentian perjanjian Shin Tae-yong.

Dia kudu diplomatis menyampaikan beberapa aspek penyebab penghentian kerja sama dengan Shin Tae-yong pada bertemu pers, Senin (6/1/2024) lalu.

"Apa nan kita lakukan hari ini tidak lain adalah demi kebaikan Timnas Indonesia," buka Erick Thohir.

"Tetapi dinamika daripada Timnas Indonesia perlu juga menjadi perhatian unik oleh kami dalam evaluasi. Kita memandang perlunya ada ketua nan bisa lebih menerapkan strategi nan disepakati oleh para pemain, komunikasi nan lebih baik dan penerapan nan lebih baik pula," lanjutnya.

Ketua PSSI, Erick Thohir, mengumumkan bahwa Shin Tae-yong resmi turun dari jabatannya. Hal ini disampaikan langsung pada sesi konvensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025) siang WIB.

Yuk gabung channel whatsapp Universodelibros.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Pemecatan lantaran Pergerakan Pemain, Sulit Dibuktikan

Namun, jika dirunut ke belakang adanya rapat unik pemain jelang pertandingan Timnas Indonesia saat mengalahkan Arab Saudi 2-0 lalu, setidaknya bisa ditarik benang meraih kemungkinan munculnya aktivitas itu.

"Isu Shin Tae-yong jadi korban move pemain memang susah dibuktikan. Namun, aktivitas pemain melengserkan pembimbing sudah biasa terjadi di sepak bola," ujar Gusnul Yakin.

"Saya juga pernah mengalaminya saat jadi pembimbing klub. Biasanya itu dilakukan pemain paling berpengaruh di tim. Lalu dia memprovokasi teman-temannya untuk melakukan kudeta," lanjut pembimbing nan juga pengamat sepak bola itu.

Pernah Terjadi di Sepak Bola Indonesia

Selama menggeluti jurnalistik di sepak bola, Universodelibros.com beberapa kali pernah jadi tempat curhat pembimbing nan jadi korban aktivitas pemain.

Pada 2004 silam, Jaya Hartono menumpahkan uneg-unegnya ketika tiba-tiba kudu meletakkan jabatannya sebagai pembimbing Persik.

Padahal musim 2003, mantan bek kiri Timnas Indonesia era 1990-an baru mempersembahkan gelar juara Divisi Utama kepada Macan Putih.

Begitu pula Aji Santoso nan terpaksa kudu pulang ke Malang akibat aktivitas kudeta nan dilancarkan pemain Persisam Putra Samarinda pada ISL 2009-2010.

Saat itu, Gusnul Yakin, Jaya Hartono, dan Aji Santoso sempat menyebut siapa saja pemain nan jadi otak intelektual aktivitas pelengseran mereka.

"Jika ada move seperti itu, manajemen selalu memilih berada di pihak pemain. Logikanya memecat pembimbing lebih mudah untuk cari penggantinya, daripada memecat beberapa pemain saat kejuaraan berjalan," ujar Gusnul Yakin.

"Ya, seperti itulah nan terjadi dia semua tim sepak bola. Apakah di level klub atau tim nasional. Para pembimbing susah sadar dengan akibat dipecat di tengah jalan seperti itu," tuturnya.