Menteri Lh Bakal Evaluasi Pembukaan Hutan 20 Juta Hektare

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Menteri LH Bakal Evaluasi Pembukaan Hutan 20 Juta Hektare Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.(MI/ATALYA PUSPA)

MENTERI Lingkungan Hidup (Menteri LH) Hanif Faisol menegaskan bahwa pihaknya bakal melakukan pertimbangan mengenai dengan pembukaan hutan seluas 20 juta hektare. Hal itu, dikatakan Hanif, memang merupakan tugas nan diemban oleh Kementerian Lingkungan Hidup.  

"Saya minta izin, dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Menteri dan lembaga nan menangani, saya bakal memberikan evaluasi, lantaran ini krusial menurut saya," kata Hanif di instansi Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta Timur, Senin (6/1). 

Menurut dia, sejauh ini pihaknya telah melakukan pengawasan pada indeks kerja lingkungan hidup kepada pemerintah provinsi, kota maupun kabupaten. Tak terkecuali, lanjut Hanif, dirinya juga bakal melakukan pengawasan pada kementerian-kementerian mengenai dengan lingkungan hidup. 

"Kami bakal bicarakan kembali rapat-rapat, tetapi saya sejatinya sudah mulai menyurat-nyurati, kayak kemarin kami telah menyurati Menteri Kesehatan untuk segera menyelesaikan merkuri di Kesehatan, kemudian Menteri SDM untuk segera menyelesaikan merkuri di SDM," jelas dia. 

Seperti diketahui, pemerintah mengidentifikasi 20 juta hektare lahan hutan cadangan untuk dimanfaatkan sebagai cadangan pangan, energi, dan air. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengungkapkan konsep baru ini bakal menjadi support langsung bagi program Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kami sudah mengidentifikasi 20 juta hektare rimba nan bisa dimanfaatkan untuk persediaan pangan, energi, dan air," katanya  usai rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/12).

Dalam pembicaraan informal berbareng Presiden Prabowo Subianto serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dia menyebut salah satu konsentrasi utama adalah budidaya padi gogo, ialah padi nan dapat tumbuh di lahan kering.

Menhut memperkirakan ada potensi sekitar 1,1 juta hektare lahan nan bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun. Jumlah ini setara dengan total impor beras Indonesia pada 2023.

Selain itu, pemerintah juga berencana menanam pohon aren sebagai sumber bioetanol.  "Satu hektare aren bisa menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol. Jika kita menanam 1,5 juta hektare aren, kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol, nan dapat menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter,” kata Raja Juli. (S-1)