Menteri Kebudayaan Upayakan Pengembalian Prasasti Pucangan Dari India Ke Indonesia

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Menteri Kebudayaan Upayakan Pengembalian Prasasti Pucangan dari India ke Indonesia Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon(Despian/MI)

MENTERI Kebudayaan Fadli Zon mengatakan sedang mengupayakan pengembalian Prasasti Pucangan nan berasal dari Indonesia. Prasasti itu merupakan salah satu artefak krusial milik Indonesia nan sekarang ada di India. 

“Kita berambisi kelak kunjungan Presiden (Prabowo Subianto) ke India juga menyampaikan antara lain tentang pengembalian Prasasti Pucangan nan merupakan prasasti krusial bagi kita. Karena di situ ada silsilah tentang Raja-Raja Erlangga, Empu Sendok dan lainnya,” ungkapnya usia Pelantikan Pejabat di Lingkungan Kementerian Kebudayaan di Jakarta, Rabu (8/1). 

Lebih lanjut, Indonesia juga dikatakan bakal memperbarui dan menambah perjanjian kerja sama dengan beberapa negara mengenai artefak ini seperti Belanda, Inggris, Jerman dan lainnya. 

“Tapi nan paling krusial kita juga kudu siap di dalam menerima benda-benda repatriasi itu. Sekarang ini kita sedang melakukan identifikasi terhadap seluruh benda-benda repatriasi nan sudah masuk ke kita,” kata Fadli Zon. 

Menurutnya saat ini terdapat sekitar 800 barang repatriasi termasuk beragam keris nan berada di luar negeri. 

“Kita mintakan seperti keris Teguh Umar, keris Diponegoro, dan juga keris-keris dari Kesultanan Madura, dari Yogyakarta, dan lainnya,” lanjutnya. 

Dalam kesempatan itu, dia juga menambahkan bahwa pemerintah bakal mendorong untuk meneruskan riset dan kajian terhadap Situs Gunung Padang nan terletak di Cianjur, Jawa Barat. 

“Gunung Padang kita bakal meneruskan riset dan kajiannya. Karena itu sempat lama terhenti. Ada pandangan nan berbeda-beda dari kalangan arkeolog dan saya kira itu perihal nan biasa. Malah perlu kita pertemukan dalam sebuah diskusi, golongan nan ada gitu ya. Mazhab nan ada di dalam arkeologi kita ini perlu kita kumpulkan biar para intelektual ini berdebat. Sehingga kelak kita cari nan terbaik apa nan kudu kita lakukan,” ujar Fadli Zon. 

Sementara itu, mengenai warisan budaya tak barang Indonesia nan didaftarkan di UNESCO, Fadli Zon menegaskan bakal segera membentuk tim nan bakal mengurus warisan budaya tak barang Indonesia. 

“Jadi tim ini nan kudu mempersiapkan lantaran itu banyak pekerjaan mengisi, mengkaji borangnya dan sebagainya. Pokoknya kita bakal coba segera daftarkan lebih banyak. Minggu depan mungkin timnya sudah terbentuk,” jelasnya. 

“Nanti kita bakal umumkan jika sudah dikaji. Mungkin ada 5-6 item nan sedang kita coba kaji dulu. Supaya dalam waktu dekat bisa kita usulkan percepatan,” pungkas Fadli Zon. (H-3)