Mendes-pdt Dorong Percepatan Pembangunan Hunian Baru Bagi Korban Bencana Di Sukabumi

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Mendes-PDT Dorong Percepatan Pembangunan Hunian Baru bagi Korban Bencana di Sukabumi BERDIALOG: Menteri Desa-PDT Yandri Susanto berbincang dengan para penduduk pengungsi terdampak musibah di Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi, Senin (23/12).(Dok. Pemkab Sukabumi)

KEMENTERIAN Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal mendorong percepatan pembangunan kediaman tetap bagi penduduk korban musibah hidrometeorologi basah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, di beberapa lokasi, lahan tempat tinggal mereka sudah tak mungkin lagi ditinggali.

Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto mengatakan, salah satu titik terdampak musibah nan kondisinya cukup parah berada di Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran. Di letak itu terdapat sebanyak 297 kepala family nan kudu direlokasi.

"Kami turut prihatin dengan kondisi rumah penduduk nan sudah tak mungkin dihuni lagi," katanya saat meninjau letak terdampak musibah di Desa Lembursawah, Senin (23/12).

Yandri mengatakan bakal berupaya agar proses pembangunan kediaman tetap bagi 297 KK di Desa Lembursawah bisa segera terlaksana. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk membahas rencana relokasi penduduk Desa Lembursawah nan terdampak bencana.

"Saya sudah melakukan koordinasi langsung dengan Kepala BNPB tentang relokasi Desa Lembursawah ke letak nan baru. Nanti di letak nan baru bakal kita bangun kediaman tetap untuk 297 KK nan rumahnya tak mungkin lagi ditempati," tuturnya.

Kemendes-PDT berjanji segera mematangkan persiapan pembangunan kediaman di wilayah itu sehingga ke depan masyarakat berkehidupan lebih kondusif dan nyaman.

"Kami bakal segera melakukan rapat dengan para stakeholder di pemerintah pusat agar secepatnya dilaksanakan pembangunan kediaman tetap bagi penduduk Desa Lembursawah," imbuhnya.

Yandri menuturkan kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi untuk memastikan lebih spesifik wilayah nan terdampak bencana, terutama untuk memastikan kondisi para pengungsi serta pemenuhan beragam kebutuhan dasar mereka.

"Jangan sampai ada pengungsi nan kekurangan. Harus dipastikan semua kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi," pungkasnya.

Bentuk satgas
Upaya pemulihan pascabencana di Kabupaten Sukabumi sampai sekarang tetap dilakukan dengan melibatkan beragam pihak. Saat ini tengah dilakukan pendataan rumah dan prasarana nan rusak akibat musibah di 39 kecamatan.

"Untuk mempercepat pendataan, memang perlu dibentuk satgas. Diharapkan, dengan adanya satgas ini maka bakal ada percepatan pendataan rumah dan prasarana nan rusak," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman pada aktivitas pengarahan teknis pendataan di Pendopo Sukabumi, Senin (23/12).

Satgas itu berasal dari unsur TNI, Polri, dan mahasiswa. Mereka berjumlah 120 orang.

Secara teknis, mereka kelak bakal disebar ke 39 kecamatan nan terdampak bencana. Di lokasi, mereka mereka bakal mendata kembali 3.482 rumah rusak berat, 2.066 rusak sedang, dan 4.047 rusak ringan.

"Sehingga dari pendataan itu menghasilkan info nan akurat, mana saja nan betul-betul rusak berat, sedang, maupun ringan," jelas Ade.

Saat ini, dari 39 kecamatan terdampak, tersisa tiga kecamatan nan berstatus tanggap darurat. Sisanya, 36 kecamatan sudah ditetapkan masuk masa transisi.

"Besok (Selasa, 24/12), tiga kecamatan nan berstatus tanggap darurat musibah bakal dievaluasi. Mudah-mudahan hasilnya bisa masuk masa transisi," pungkasnya. (BB/E-2)