DUA kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maria Lestari dan Saeful Bahri kompak mangkir saat diminta menjadi saksi kasus suap nan menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Penyidik bakal memanggil ulang mereka, pekan depan.
“Dari interogator sudah dijadwalkan ulang minggu depan. Tanggalnya belum bisa disampaikan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2025.
KPK berambisi kedua orang itu memenuhi panggilan. Mereka juga diharap tidak merintangi kasus meski Hasto merupakan atasannya di PDIP.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, pihaknya bakal memandang lagi argumen ketidakhadiran Saeful dan Maria. Penjadwalan ulang juga bakal dikonfirmasi kepada dua kader PDIP itu.
“Kami konfirmasi kepada nan berkepentingan kapan nan berkepentingan bisa datang dan kita biasanya bakal memanggil di tanggal sesuai dengan kesepakatan nan disampaikan oleh nan bersangkutan,” ucap Asep.
Sebelumnya, KPK membeberkan sosok baru dalam kasus suap nan menjerat buronan Harun Masiku. Hasto rupanya tidak hanya mengurus PAW Masiku, namun juga, kader PDIP Maria Lestari.
Maria merupakan mantan caleg dari PDIP pada Dapil I Kalbar. PAW dia juga diurus oleh Wahyu, melalui Hasto pada 31 Agustus 2019.
“HK menemui Wahyu Setiawan untuk dan meminta untuk memenuhi dua usulan nan diajukan oleh DPP ialah Maria Lestari Dapil I Kalbar dan Harun Masiku Dapil I Sumsel,” terang Ketua KPK Setyo Budiyanto, beberapa waktu lalu.
Pengurusan PAW serupa Harun ini pernah dibongkar KPK ke publik saat memeriksa mantan caleg dari PDIP Alexsius Akim. Alexsius berkontestasi di Dapil I Kalbar, tempat Maria diminta menang oleh Hasto.
“Saksi AA, interogator mendalami modus nan mirip Harun Masiku dan terjadi di dapil (daerah pilih) Kalbar (Kalimantan Barat) pada tempus nan sama,” kata ahli bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Selasa, 6 Agustus 2024.
Alexsius sempat cerita soal pencalonannya pada 2019. Dia mengaku sudah menang untuk dilantik, namun, malah dipecat PDIP.
“Yang jelas saya nan harusnya dilantik tapi saya kan diberhentikan,” kata Alexsius di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 5 Agustus 2024.
Alexsius sekarang berasosiasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saat itu, dia mengaku mendapatkan bunyi terbanyak di Kalimantan Barat, namun, malah didepak dari PDIP tanpa diberikan penjelasan.
“Saya tidak tahu justru kenapa sampai hari ini saya dicoret,” ucap Alexsius. (Z-9)