Mahfud Md Nilai Pembredelan Pameran Yos Suprapto Mengekang Kebebasan Berekspresi

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyayangkan tindakan pelarangan pameran tunggal pelukis Yos Suprapto di Galeri Nasional. Pelarangan itu menjadi sorotan publik dalam dua hari terakhir. Menurut Mahfud, tindakan tersebut merupakan corak pengekangan kebebasan berekspresi dan semestinya tidak perlu terjadi.

“Ke depannya kudu bisa saling menghargai antara pemerintah dan rakyat nan mau berkarya lewat karya seni,” ujar Mahfud saat ditemui usai menghadiri aktivitas HUT ke-18 Partai Hanura, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 21 Desember 2024.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahfud mengatakan karya seni dalam corak lukisan adalah corak pengungkapan ekspresi. Hal itu, ujar dia, dijamin dalam konstitusi. Namun demikian, menurut Mahfud, beberapa corak ekspresi juga punya batasannya. “Saya sendiri tidak memandang seperti apa lukisan itu, tapi saya membacanya ada perbedaan dalam menilai sebuah karya,” kata Mahfud.

Mahfud berambisi kejadian serupa tidak kembali terulang. Dia pun mengingatkan agar pemerintah melindungi kebebasan berekspresi dan menyampaikan aspirasi dalam beragam bentuk. “Kebebasan berekspresi dan berkarya itu kudu dilindungi oleh semua lembaga pemerintah,” kata dia.

Adapun Seniman Yos Suprapto menyatakan tidak ada nan salah dengan karyanya dalam pameran tunggal di Galeri Nasional. Dia mengatakan semua karya nan dipamerkan juga telah melewati proses kurasi.

“Pameran saya nan berjudul kebangkitan tanah dan kedaulatan pangan, jelas sekali mengusung isu-isu sosial nan saya rangkum dalam corak visual. Bagi saya rumor sosial itu tidak bisa dipisahkan dari norma sebab-akibat seperti halnya pengetahuan eksakta," kata Yos di Gedung YLBHI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2024.

Selama proses kurasi karya, Yos menyebut bekerja sendirian lantaran kurator pameran memutuskan mundur. Dia berjibaku untuk memajang 30 karyanya dalam pameran nan rencananya bakal dibuka secara umum Kamis malam, 19 Desember 2024. Namun rupanya pameran tunggal ini tidak jadi dihelat karena ruang galeri dikunci dan lampunya dimatikan.

Kurator pameran ini sebelumnya adalah Suwarno Wisetrotomo. Namun dia memutuskan untuk mundur lantaran tidak sepakat dengan Yos terhadap karya-karya di pameran ini. “Menurut pendapat saya, ada dua karya nan terdengar seperti makian semata, terlalu vulgar, sehingga kehilangan metafora nan merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektif,” kata Suwarno melalui pernyataan resminya, Jumat, 20 Desember 2024.

Suwarno menilai perannya sebagai kurator sangat sentral. Dia kudu mengatur agar tema dan karya nan dihasilkan dalam pameran tersebut mempunyai keselarasan terhadap konsep awal. “Bagi saya sebagai seorang kurator, pendapat saya krusial untuk dipertimbangkan oleh seniman,” ucap Suwarno.

Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.