Langkah-langkah Jika Terlalu Banyak Terima Informasi Sensoris

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Langkah-Langkah jika terlalu Banyak Terima Informasi Sensoris Ilustrasi.(Freepik)

SETIAP hari tubuh menerima banyak informasi sensoris yang ditangkap oleh kelima indra, ialah pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, alias perasa. Namun, terkadang ketika semua terlalu banyak dan tubuh bakal merasa terlalu terstimulasi, sehingga menutup diri dan tidak melakukan apa pun.

Terapis perkawinan dan family nan berbasis di California, April Snow mengatakan kelebihan sensoris ialah nan semua orang alami ketika mempunyai terlalu banyak informasi sensoris yang masuk.

"Ketika masukan sensoris yang masuk melampaui nan dapat diproses oleh sistem saraf Anda, sistem saraf salah menafsirkannya sebagai ancaman. Ini dapat mendorongnya ke dalam hiperarousal (melawan alias lari) alias hipoarousal (membeku)," ungkapnya dilansir dari Well and Good.

Sementara itu, psikolog terdaftar nan berbasis di Kanada, Caitlin Slavens, mengatakan jika sudah mengalami kecemasan, depresi, kesedihan, alias mengalami banyak stres, ini menjadi tanda seseorang mengalami kelebihan sensoris karena sistem saraf sudah terbebani.

Orang-orang nan secara alami rentan mengalami kelebihan sensoris karena kelelahan sistem saraf adalah nan mempunyai gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD) alias mempunyai gangguan pemrosesan sensoris saat mana otak mereka menerima info sensorik secara berbeda.

Ada beberapa strategi nan telah disetujui para mahir untuk dicoba saat merasa terlalu terstimulasi. Berikut penjelasannya.

1. Yakinkan diri sendiri untuk menenangkan diri. 

Slavens mengatakan dengan mengingatkan sistem saraf bahwa situasi aman, sistem saraf tersebut melepaskan diri dari pedal ancaman, menjauh dari respons melawan, lari, alias membeku nan dialaminya.

2. Putar kepala lihat ke kiri lampau ke kanan untuk menikmati lebih banyak ruang. 

Itu dilakukan jika terperangkap dalam suasana nan terlalu banyak stimulasi. Ini membantu pikiran menggambarkan gambaran nan lebih besar tentang keamanan sehingga otak dan sistem saraf dapat mulai merasakan ketenangan.

3. Kerjakan pekerjaan dengan perlahan. 

Ini perlu dilakukan untuk memberikan ruang bagi sistem saraf untuk memproses info sensoris yang telah diterimanya, sehingga siap menerima info apa pun nan bakal datang pada tugas berikutnya.

4. Hindari tempat nan terlalu banyak stimulasi. 

5. Berlatih pernapasan untuk mengurangi stres. 

6. Bergerak, semisal dengan berjalan.

7. Hubungi petugas kesehatan. 

Langkah akhir ini perlu dilakukan jika indikasi kelebihan sensorik mengganggu kegunaan sehari-hari, menghalangi melakukan hal-hal nan mau dilakukan, alias terjadi secara teratur. (Z-2)