Lamongan Uji Coba Program Makan Siang Bergizi Selama Lima Hari

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Lamongan Uji Coba Program Makan Siang Bergizi Selama Lima Hari Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meninjau uji coba program makan siang bergizi di salah satu sekolah.(MI/M Yakub)

DALAM lima hari mendatang, Pemkab Lamongan berbareng Komando Distrik Militer (Kodim) 0812 serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Lamongan, melaksanakan uji coba program makan siang bergizi.

Kegiatan nan dilaksanakan enam lembaga tersebut diikuti 3.500 siswa dari tingkat TK hingga SMA, diawali pada Senin (6/1). Program Presiden Prabowo Subianto makan siang bergizi ini sengaja dilakukan untuk uji coba di Kabupaten Lamongan selama lima hari.

“Hari ini uji coba di Kabupaten Lamongan untuk 3.500 siswa di enam sekolah. Kita tinjau dan bakal kita pertimbangan ini sudah di persiapkan dengan sebaik-baiknya tinggal kelak presentasikan,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

Enam sekolah nan menjadi lokus uji coba tersebut ialah TK Kartini Lamongan sebanyak 25 porsi, SDN Kepatihan sebanyak 192 porsi, SDN Jetis 3 sebanyak 441 porsi, SDN Jetis 4 sebanyak 380 porsi, SMPN 1 Lamongan 1.047 porsi, dan SMAN 1 Lamongan 1.415 porsi.

Dandim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengatakan, uji coba makan siang bergizi bakal melangkah selama 5 (lima) hari mulai 6 hingga 10 Januari mendatang.

Dandim menyebut salah satu upaya mencetak generasi muda nan berbobot adalah melalui asupan makanan sehat dan bergizi. Dengan program makan siang bergizi diharapkan dapat memberikan perubahan bagi dapur-dapur untuk menyediakan makanan gizi seimbang.

“Semoga setelah evalusi kelak bakal terus berkelanjutan. Sehingga bakal semakin banyak dapur sehat nan bisa mencetak generasi muda nan memimpin bangsa,” ucapnya.

Kepala SPPG Kabupaten Lamongan Agustina Nurul Hardian mengungkapkan, porsi makan telah disetarakan sesuai kebutuhan gizi anak. “Kami ada mahir gizi nan menakar dan mengukur kebutuhan gizi anak anak dari TK, SD, SMP, dan SMA, gramasinya ada, ada rinciannya sendiri jadi tidak dipukul rata. Kita sesuaikan dengan isi piring ada karbohidrat, protein nabati, protenin hewani, dan sayur,” imbuhnya.

Agustina menjelaskan, menu sayur menjadi tantangan tersendiri. Sebab, tetap banyak anak nan tidak menghabiskan sayur. Sehingga SPPG Lamongan bakal berganti menu sayur setiap harinya.

“Jadi kelak andaikan banyak anak nan tidak suka, maka minggu alias bulan berikutnya bakal berbeda. Ada 22 menu berbeda selama hari kerja. Dan nan alergi kita sudah minta info dari sekolah, sehingga menunya juga bakal berbeda,” pungkasnya.(N-2)