PEMANFAATAN lahan mangrove meninggal dapat dilakukan dengan beragam cara. Salah satu langkah nan paling efektif dan menguntungkan adalah dengan membikin tambak udang alias bandeng.
Penggunaan lahan mangrove meninggal untuk tambang udang dan bandeng salah satunya sudah dijalankan di Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Komoditi nan dipanen adalah udang tiger, bandeng, kepiting, dan rumput laut gracilaria.
Pengelola Tambak Labangka Renanda Hanif Purwanto menjelaskan lahan nan ada seluas 6 hektare dibagi 3 petak. Sedangkan tambak utama mempunyai luas tiga hektare. Adapun panen perdana satu tambak sebanyak 300 kg kepiting, bandeng 300 kg, udang 70-80 kg. "Sedangkan rumput laut sasaran kita 300-400 kg selama empat hingga lima bulan dibudidayakan," katanya.
"Hasil perdana ini sementara diberikan kepada masyarakat. Selanjutnya, kita pengedaran alias pasarkan di Balikpapan. Alhamdulillah empat bulan sudah panen," jelasnya, dalam keterangannya, Senin, (23/12).
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan tambak tersebut memanfaatkan lahan mangrove nan tak berfaedah alias mati. Kini, lahan tersebut sudah bisa berfaedah dan menghasilkan. Pola ini namanya biasa disebut 4 in 1 alias satu lahan diisi empat komoditi perikanan.
Tambak tersebut merupakan area percontohan pemanfaatan lahan mangrove meninggal nan dikembangkan anak-anak muda di Labangka. Itu menjadi contoh baik gimana bisa mengelola mangrove nan tak berfungsi, tanpa merusak mangrove.
"Yang jelas, dengan percontohan pola seperti ini kita tak perlu lagi mengeluarkan biaya pakan. Karena, semua komoditi perikanan diberi pakan oleh gracilaria," jelas Akmal.
Bagi Akmal, ini berbobot ekonomi tinggi. Hasilnya, sejak tiga hingga empat bulan lampau disebar sudah bisa panen.
"Karena, kita tahu Presiden Prabowo memprogramkan makan bergizi gratis, maka kita siapkan bahannya, sehingga ketahanan pangan kita tercukupi," tambahnya. (Z-9)