Konsumsi Air Minum Masyarakat Masih Didominasi Oleh Air Isi Ulang

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Konsumsi Air Minum Masyarakat Masih Didominasi oleh Air Isi Ulang Penjual mengisi botol galon air isi ulang di Kedoya, Jakarta Barat, Senin (4/9/2023).(MI/VICKY GUSTIAWAN)

WAKIL Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan selama 2023 konsumsi air minum di masyarakat tetap didominasi oleh air isi ulang. Namun, tidak semua masyarakat Indonesia terjangkau oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hal itu dia sampaikan saat meluncurkan hasil Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKMRT) di Indonesia Tahun 2023.

"Di Jakarta misalnya, kebutuhan air itu 50 juta meter kubik, sedangkan suplainya hanya 30 juta meter kubik. Jadi, kekurangannya tetap banyak dan ini disuplai oleh penggunaan air isi ulang nan rupanya tercemar bakteri E. coli," kata Dante, Sabtu (22/12).

Air nan tercemar dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Ia mencontohkan pandemi kolera nan terjadi di Distrik Soho, London, Inggris, pada 1854. Wabah tersebut diketahui menewaskan sekitar 500 orang hanya dalam waktu satu minggu.

"Seorang master berjulukan John Snow membuktikan sumber pandemi berasal dari pompa air Broad Street. Dengan menutup pompa air tersebut, pandemi sukses dikendalikan. Peristiwa ini menjadi tonggak krusial untuk memahami bahwa air minum nan kondusif adalah kunci melindungi masyarakat dari ancaman penyakit," jelas Dante.

Untuk menghadapi tantangan akses terhadap air minum nan aman, Dante meminta agar SKMRT menjadi perhatian berbareng sebagai upaya mengatasi tantangan akses terhadap air minum nan kondusif dan tidak menimbulkan masalah kesehatan pada masa depan.

Strategi pertama nan perlu dilakukan adalah memperkuat kerjasama lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Strategi selanjutnya, agar hasil SKMRT di Indonesia Tahun 2023 dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah wilayah untuk menyusun kebijakan tentang air minum di wilayahnya.

"Masing-masing wilayah punya spesifikasi geografis dan pola masyarakat nan berbeda, sehingga jika hasil surveilans ini dilakukan integrasi, mudah-mudahan bisa memberikan masukan bagi pemda untuk menyediakan air minum nan lebih sehat kepada masyarakat," ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Badan POM dan kementerian/lembaga mengenai serta pemerintah wilayah untuk mengatasi persoalan ini guna mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.

"Yang tidak kalah krusial dari dua strategi tersebut adalah memperkuat edukasi kepada masyarakat bahwa air nan dikonsumsi kudu berasal dari sumber nan terpercaya dan mempunyai izin dari pihak berwenang," tuturnya.

Data surveilans SKMRT 2023 dapat berfaedah bagi masyarakat luas. SKMRT dilaksanakan di 334 kabupaten/kota di 4.524 puskesmas di seluruh Indonesia dengan melibatkan seluruh stakeholder, terutama tenaga sanitarian di puskesmas. Surveilans pada hulu dilakukan kepada para penyedia air minum, sementara di hilir dilakukan pada rumah tangga. (H-2)