Konstelasi Persaingan Papan Bawah Usai Putaran Pertama Bri Liga 1: Siapa Kandidat Terdegradasi?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Berakhirnya putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025 menyisakan catatan krusial dari aspek persaingan. Konstelasi pertarungannya tidak hanya terjadi di papan atas, tetapi juga papan bawah klasemen.

Bicara papan atas BRI Liga 1 musim ini, dua klub nan bersaing sengit memperebutkan posisi puncak adalah Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.

Kini Persib berada di pucuk dengan koleksi 39 poin dari 17 laga, sedangkan Persebaya membuntuti di urutan kedua dengan 37 poin.

Sementara itu, pergulatan klub-klub nan terjungkal di papan bawah juga tak kalah menarik. Ada sederet peserta nan kudu terdesak hingga area degradasi. Para kontestan nan berada di atasnya pun belum bisa dipastikan kondusif lantaran posisinya juga rentan.

Jika memandang kondisinya, ada sederet kontestan nan paling berpotensi terjungkal ke kasta kedua pada akhir musim nanti. Catatan ini mempertimbangkan kiprah mereka selama mengarungi putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025.

Tidak hanya itu, pergerakan klub-klub ini di bursa transfer juga menjadi aspek penentu nasib mereka. Jika salah mengambil langkah dalam memperbaiki komposisi tim, bukan tak mungkin mereka bakal turun kasta.

Berikut Universodelibros.com menyajikan ulasannya.

Berita video Bonek dan The Jakmania Serukan Suara Perdamaian di BRI Liga 1

Yuk gabung channel whatsapp Universodelibros.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Madura United

Madura United menjadi salah satu kontestan nan memprihatinkan sepanjang putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025. Tak seperti kiprah mereka musim lampau nan lolos ke championship series, sekarang mereka kesulitan bersaing.

Imbasnya, Laskar Sappe Kerrab hanya bisa meraih dua kemenangan saja pada putaran pertama. Tiga laga lainnya berhujung dengan imbang, sedangkan 12 partai lainnya berujung dengan kekalahan.

Jumlah sembilan poin dari 17 laga ini menempatkan mereka di dasar klasemen sementara. Selain itu, ada sederet catatan minor lainnya nan menempatkan tim asal Pulau Garam ini dalam situasi buruk.

Sejauh ini, Madura United sudah kemasukan total 38 gol dari 17 laga. Jumlah ini menempatkan mereka sebagai tim dengan jumlah kebobolan tertinggi pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025.

Madura United menjadi tim pesakitan. Mereka jadi salah satu kontestan nan cukup sering gonta-ganti pelatih. Sejauh ini, belum diketahui siapa sosok ahli racik nan bakal mengasuh mereka pada putaran kedua.

Setelah sempat ditangani Widodo Cahyono Putro, Madura United lampau menunjuk Paulo Meneses. Kini, pembimbing asal Portugal itu juga telah mengakhiri kerjanya. Untuk sementara, mereka diasuh oleh Rakhmad Basuki sebagai caretaker.

Semen Padang

Satu-satunya klub promosi nan tak bisa bersaing di BRI Liga 1 2024/2025 adalah Semen Padang. Mereka tak semoncer dua tim promosi lainnya, PSBS Biak dan Malut United, nan cukup bisa mengimbangi kontestan lainnya.

Semen Padang justru terpuruk di area degradasi. Tim berjulukan Kabau Sirah ini hanya meraih 10 poin dari 17 laga. Jumlah ini menempatkan mereka pada ranking ke-17 namalain satu strip di atas sang ahli kunci.

Dari segi prestasi, Kabau Sirah memang tak jauh dengan Madura United. Mereka saat ini tetap menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak. Jumlah 30 gol dari 17 laga membuatnya jadi tim dengan jumlah kemasukan gol terbanyak kedua.

Tak hanya itu, dari aspek produktivitas, Semen Padang juga mengalami masalah. Mereka hanya bisa menghasilkan 12 gol saja. Ini menjadi jumlah terendah ketiga setelah PSIS Semarang dan Persis Solo dengan 11 gol.

Satu-satunya langkah bagi Semen Padang untuk menyelamatkan nasibnya adalah dengan melakukan perombakan tim. Hal itulah nan diharapkan bisa dilakukan oleh pelatihnya, Eduardo Almeida, pada bursa transfer ini.

”Ke depan kami bakal merekrut satu pemain di setiap posisi untuk mengubah tim ini. Rekrutan baru untuk menghadirkan suasana kompetitif di setiap latihan dan memberikan banyak pilihan pemain pengganti saat pertandingan,” ujar Almeida.

Terbaru, mereka sudah merekrut empat pemain asing untuk bersaing pada putaran kedua, ialah Alhassan Wakaso (Ghana), Felipe Chaby (Portugal), Bruno Gomes (Brasil), dan Marco Baixinho (Portugal).

Empat Peserta Terancam

Selain dua klub nan disebutkan di atas, tetap ada sederet kontestan BRI Liga 1 2024/2025 nan belum bisa merasakan rasa kondusif terhadap bayang-bayang degradasi. Mereka adalah PSIS Semarang, PSS Sleman, Barito Putera, dan Persis Solo.

PSIS Semarang, sekalipun berada di ranking ke-13, hanya berjarak delapan poin saja dari area degradasi. Mereka juga mengalami problem serius sepanjang putaran pertama ini. Faktor pertamanya adalah produktivitas gol.

Tak hanya itu, Mahesa Jenar juga menghadapi polemik dengan suporternya. Konflik antara suporter dengan CEO PSIS, Yoyok Sukawi, tetap belum tuntas. Efeknya, PSIS minim support saat bermain di kandang.

PSS Sleman juga kudu berhati-hati. Posisi mereka tetap jauh dari kata aman. Zona degradasi siap mengintai Elang Jawa mengingat mereka hanya terpaut lima poin saja dari ancaman turun kasta di klasemen saat ini.

Barito Putera juga setali tiga uang. Nasib Laskar Antasari nan tetap kudu terusir dari Banjarmasin memprihatinkan. Kini, mereka berada di ranking ke-15, namalain satu strip dari area merah, dengan koleksi 15 poin.

Persis Solo juga kudu segera berbenah. Laskar Sambernyawa tetap belum bisa meninggalkan area merah. Mereka mengoleksi 10 poin dari 17 laga. Tak hanya itu, Persis juga jadi tim dengan produksi gol paling minim pada putaran kedua.