Komisi X Dpr Minta Ujian Nasional Berbasis Digital Bila Kembali Diterapkan Di 2025/2026

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat alias DPR Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi wacana nan digulirkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah perihal pengembalian penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) pada tahun aliran 2025/2026. Namun, menurut dia, pemerintah kudu berinovasi dalam merancang konsep dan meninggalkan format lama.

Salah satunya, kata dia, menerapkan penyelenggaraan UN secara digital alias berbasis komputerisasi. Dia berujar perihal itu telah disampaikan Komisi X DPR kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami minta jangan menggunakan sistem nan lama. Cara manual itu kudu ditinggalkan," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.

Menurut dia, penyelenggaraan UN dengan sistem komputerisasi itu mengurangi potensi kecurangan. Selain itu, politisi dari fraksi PKB ini berujar bahwa penyelenggaraan UN dengan kertas soal memerlukan biaya mahal dan menyantap waktu.

Dia mewanti-wanti kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk segera menyiapkan segala sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan UN berbasis digital. Mulai dari komputer, jaringan internet, hingga server nan memadai.

Untuk menunjang penyelenggaraan UN berbasis digital, dia mengatakan memerlukan anggaran besar nan perlu disiapkan oleh pemerintah. Karena itu, dia berujar semestinya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sudah mulai menghitung kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan UN.

"Jangan sampai persoalan nan pernah terjadi pada penyelenggaraan asesmen nasional terulang dalam UN nanti," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti telah memberi sinyal bahwa UN bakal diberlakukan kembali di tahun aliran 2025/2026. Ia mengungkapkan kementeriannya tengah menggodok konsep mengenai rencana tersebut.

Menurut dia, UN dapat berfaedah sebagai pemetaan mutu bagi perguruan tinggi dalam menyeleksi calon mahasiswa. Selain itu, dia berujar bahwa hasil UN juga bisa dijadikan info untuk mengukur keahlian peserta didik secara individual.

Namun, pihaknya tetap belum bisa memberikan keterangan terperinci mengenai rencana itu sebelum terbit hitam di atas putih. “Tidak ada info baru mengenai UN sampai ada keputusan resmi,” katanya ketika dihubungi Ahad, 5 Januari 2025.