Universodelibros.com, Jakarta - Brasil nan menjabat presidensi BRICS, pada Senin, 6 Januari 2025, mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi personil organisasi internasional tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu.
"Indonesia, nan mempunyai populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mempunyai kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya mengenai support atas reformasi lembaga dunia dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global," bunyi pernyataan tersebut.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Brasil mengapresiasi support Indonesia terhadap beragam rumor prioritas nan diangkat selama masa kepemimpinannya di BRICS, dari 1 Januari hingga 31 Desember 2025.
Keputusan bergabungnya Indonesia ke BRICS pertama kali disetujui oleh negara-negara personil dalam KTT nan diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023.
Duta Besar Cina sambut positif
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menyambut ceria keputusan bergabungnya Indonesia dengan BRICS. Sebelumnya, Brasil, sebagai ketua BRICS tahun ini, telah mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi personil penuh organisasi tersebut.
"Kami mengetahui Indonesia baru saja menjadi personil penuh BRICS, dan kami sangat bangga bakal perihal itu," kata Dubes Cina Wang Lutong saat menghadiri konvensi pers pengumuman pemenang kejuaraan logo 75 tahun Indonesia-Cina nan digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Perpustakaan Masjid Istiqlal pada Selasa, 7 Januari 2025.
Wang berambisi hubungan antara Tiongkok dan Indonesia dapat terus berkembang melalui kemitraan strategis nan komprehensif.
Marwan Cik Hasan: Langkah strategis nan perlu diapresiasi
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Marwan Cik Asan, memandang keanggotaan Indonesia di BRICS sebagai langkah strategis untuk masa depan.
"Ini adalah langkah strategis nan patut diapresiasi. Bergabung dengan BRICS ini merupakan langkah strategis Indonesia menatap masa depan," kata Marwan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, dikutip dari Antara.
Ia menilai keputusan ini mencerminkan keberanian dan komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam menjalankan politik luar negeri nan bebas dan aktif.
Marwan juga menekankan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS tidak berfaedah memilih salah satu kubu, melainkan mempertegas partisipasi aktif di forum internasional serta memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
Selain itu, BRICS menawarkan akses ke pasar nan lebih luas dengan total populasi sekitar 3,5 miliar orang alias 42 persen dari populasi dunia. Menurutnya, perihal ini menciptakan kesempatan besar bagi produk dan jasa Indonesia untuk bersaing di pasar internasional nan lebih luas.
Komisi I DPR: Pengaruh Indonesia bakal semakin besar
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Ahmad Heryawan, menyatakan bahwa bergabungnya Indonesia sebagai personil penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) bakal memperbesar pengaruh Indonesia di kancah internasional.
"Saya menyambut baik Indonesia resmi menjadi personil BRICS, artinya peran dan ruang pengaruh Indonesia bakal makin besar," kata Aher, sapaan karibnya, dalam keterangan nan diterima di Jakarta, Rabu.
Di tengah dinamika dunia nan penuh tantangan, Aher beranggapan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, dapat memanfaatkan posisi ini untuk memainkan peran lebih besar dalam menjaga keseimbangan dunia dan perdamaian dunia, sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif.
Ia juga menambahkan bahwa BRICS memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk bekerja-sama dengan negara-negara berkembang lainnya dalam menangani beragam rumor dunia nan mendesak.
"Seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan isu-isu kemanusiaan seperti rumor Palestina. Indonesia kudu memanfaatkan kesempatan ini," ujarnya.
Savero Aristia Wienanto berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.