Universodelibros.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf menyebut usulan Presiden Prabowo Subianto mengenai dengan perbaikan sistem pemilu bakal menjadi referensi dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
RUU tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penggantian Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang, masuk ke dalam Prolegnas Jangka Menengah 2025-2029 DPR RI.
"Karena kudu dijadikan referensi kemudian. Nanti pasti bakal jadi bahan diskusi," kata Dede Yusuf seperti dilansir dari Antara, Jumat, 13 Desember 2024.
Menurutnya, buahpikiran dari Presiden itu bakal menjadi pembahasan ketika Komisi II DPR RI menggelar rapat dengan penyelenggara pemilu dalam pertimbangan Pilkada Serentak 2024.
Kendati demikian, kata dia, Komisi II DPR RI juga tetap mendalami masukan-masukan dari beragam pihak untuk RUU tersebut, salah satunya mengenai RUU Pilkada nan berstatus "carry over".
Sebelumnya, dalam Puncak Perayaan HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 Desember 2024, Prabowo mengusulkan pesta kerakyatan hanya untuk memilih personil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Setelah itu, kepala wilayah dipilih DPRD dari tingkat gubernur, bupati, dan wali kota. Menurut dia, sistem pilkada itu lebih efisien dan bisa menekan banyak biaya.
“Kemungkinan sistem ini terlalu mahal. Betul? Dari wajah nan menang pun saya lihat lesu, apalagi nan kalah,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung soal efisiensi jika kepala wilayah dipilih oleh DPRD. Karena selain tidak royal anggaran, dia menilai, perihal itu juga mempermudah transisi kepemimpinan. Dia pun mencontohkan dengan apa nan terjadi di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien seperti Malaysia. Bahkan juga India. Mereka sekali memilih personil DPRD, ya sudah, DPRD itulah nan memilih gubernur, walikota,” kata Kepala negara.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut alokasi anggaran untuk biaya pemilu bisa digunakan untuk memberikan anak-anak makan, memperbaiki sekolah, hingga memperbaiki irigasi.
Sapto Yunus berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.