Di negara tropis seperti Indonesia, kita perlu menjaga kelembapan kulit untuk menghindari dehidrasi. Kulit dikatakan dehidrasi ketika kekurangan asupan air dari dalam tubuh, nan menyebabkan kulit kehilangan cairan nan dibutuhkannya. Sehingga, selain menggunakan pelembap, kulit juga memerlukan asupan kolagen nan cukup.
Kolagen adalah protein dalam tubuh nan ada secara alamiah. protein nan paling melimpah dalam tubuh manusia dan berkedudukan krusial dalam menjaga kesehatan kulit. Kolagen tersusun dari beragam jenis masam amino, seperti glisin dan proline, dan berfaedah sebagai komponen utama jaringan ikat, memberikan elastisitas, kelembapan, dan kekenyalan pada kulit.
Sayangnya, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh berkurang, terutama setelah usia 25 hingga 30 tahun, dengan penurunan sekitar 1,5% setiap tahunnya sehingga kulit megalami dehidrasi kulit dan mepercepat tanda-tanda penuaan.
Beberapa Penyebab Menurunnya Produksi Kolagen
Untuk menghindari dehidrasi nan disebabkan oleh kekurangan kolagen, Anda perlu mengetahui penyebab penurunan produksi kolagen. Berikut beberapa aspek nan dapat mempercepat penurunan kolagen dalam tubuh:
- Paparan Sinar Matahari: Paparan sinar ultraviolet (UV) dari mentari merusak kolagen dan elastin di kulit, nan berfaedah untuk menjaga kekencangan dan kelenturan kulit. Kerusakan pada kolagen ini menyebabkan kulit menjadi kendur dan muncul keriput lebih cepat.
- Kebiasaan Merokok: Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke kulit, serta merusak kolagen dan elastin. Hal ini mempercepat terjadinya keriput, terutama di area sekitar mata.
- Kurang Tidur: Tidur nan tidak cukup alias berbobot jelek dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, nan berfaedah melindungi kolagen di kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih sigap kusam dan tampak lebih tua.
- Konsumsi Makanan Tinggi Gula: Terlalu banyak konsumsi gula dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, nan merusak kolagen dan menghalang proses perbaikan kolagen, sehingga mempercepat penuaan kulit.
- Gerakan dan Ekspresi Wajah: Gerakan wajah nan berulang, seperti tersenyum alias menyipitkan mata, membentuk alur di bawah kulit. Seiring bertambahnya usia, kolagen di kulit berkurang, membikin garis lembut dan kerutan susah lenyap dan menjadi permanen.
Meningkatkan Asupan Kolagen
Beberapa orang memutuskan untuk menambah asupan kolagen dengan menggunakan skincare nan mengandung kolagen, mengonsumsi suplemen, alias minuman berkolagen untuk mendukung produksi kolagen dalam tubuh. Suplemen kolagen, misalnya, dapat diserap tubuh dengan baik lantaran mengandung peptida kolagen nan mudah diserap melalui saluran pencernaan hingga akhirnya berfaedah bagi kesehatan kulit.
Sebelum mengonsumsi suplemen kolagen, periksa lebih dulu komposisi bungkusan lantaran beberapa produk mengandung bahan hewani nan bisa memicu alergi. Sebaiknya konsultasikan dengan master alias mahir gizi untuk memastikan suplemen nan dipilih kondusif dan sesuai dengan kondisi kesehatan.
Dokter ahli kulit dan kelamin, Dr. Abraham Arimuko menjelaskan bahwa selain dengan suplemen kolagen, pembentukan kolagen juga bisa didukung oleh beberapa bahan makanan nan kaya bakal vitamin C, vitamin B, vitamin E, mineral, hingga omega-3
Sumber Makanan nan Dapat Mendukung Produksi Kolagen Secara Alami
Untuk memperoleh kolagen secara alami, tidak perlu menghabiskan banyak biaya untuk produk kesehatan alias skincare mahal. Cukup dengan rutin mengonsumsi makanan bergizi nan dapat mendukung produksi kolagen dalam tubuh, seperti:
- Buah-buahan, seperti jeruk, tomat, mangga, dan jambu
- Sayuran, seperti brokoli, bayam, dan kale
- Ikan dan seafood
- Daging sapi alias ayam
- Telur
- Kacang-kacangan
Pastikan kulit Anda mendapat kolagen nan cukup, baik dari makanan bergizi alias suplemen, untuk mencegah dehidrasi dan menjaga kesehatannya. (kemkes/Z-11)