Kader Pdip Tak Setuju Stasiun Karet Ditutup, Minta Dikaji Ulang

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
Kader PDIP Tak Setuju Stasiun Karet Ditutup, Minta Dikaji Ulang Penumpang menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline berakhir di Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (2/1/2025).(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

ANGGOTA Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengatakan, dirinya tidak setuju dengan wacana Menteri BUMN, Erick Thohir nan bakal menutup operasional Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Pasalnya, letak Stasiun Karet nan strategis, lantaran dekat dengan area perkantoran, apartemen, perguruan tinggi, sekolah, hingga pasar. 

Di sisi lain, Stasiun Karet saat ini melayani beragam rute KRL, seperti Karet-Bekasi, Karet-Cikarang, Karet-Angke, Karet-Kampung Bandan, Karet-Manggarai, Karet-Tambun, dan Karet-Duri

"Karena kan penduduk tuh udah nyaman ya, turun di situ. Banyak banget loh nan di situ. Meskipun padat, mereka turun di situ tuh ke sana, ke sini ya, naik dari situ. Atau mungkin diakalin apalah gitu, jika menurut saya nggak usah ditutup ya," kata Wa Ode di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (7/1). 

Politikus PDI Perjuangan ini meminta, Menteri Erick untuk mengkaji lebih jauh soal wacana penutupan Stasiun Karet. Sebab dia menilai, keberadaan stasiun itu tetap dibutuhkan masyarakat, meskipun lokasinya penuh sesak. 

"Aku sih tolong dikaji dulu ya, tolong dikaji (penutupan Stasiun Karet), lantaran saya liatnya tuh orang lebih banyak turun di karet, meskipun agak crowded, lantaran lebih mudah aksesnya ke sana, ke sana, ke sana, iya," papar dia. 

Ia mengatakan, pemerintah pusat khusunya PT KAI menampung dulu saran dari penduduk perihal rencana penghentian operasi Stasiun Karet ini. 

"Jadi jika saya sih sarannya dikaji dulu, meskipun memang serem sih, maksudnya tuh jika turun di situ, langsung ada rel penyebrangan, terus di bawah jembatan, terus nyebrang-nyebrang gitu memang, tapi tolong dikaji dulu deh," paparnya. 

Diberitakan sebelumnya, Stasiun Karet direncanakan ditutup tahun ini lantaran jaraknya dinilai terlalu dekat dengan Stasiun BNI City. 

Untuk efisiensi layanan, penumpang di Stasiun Karet dapat beranjak ke Stasiun BNI City alias Stasiun Sudirman untuk mendukung ekosistem Kereta Bandara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan ekosistem perkeretaapian, salah satunya operasional kereta bandara. 

"Ini nan tadi dibilang kan gimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (stasiun) Karet, ditutup," ucap Erick di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, nan dikutip, Rabu (1/1).

Erick menuturkan, keahlian kereta airport kurang maksimal dalam penyerapan potensi penumpang. 

Adapun dari 56 juta penumpang Bandara Soekarno Hatta, ditargetkan 10 juta penumpang alias sekitar 20 persen menggunakan kereta bandara. Namun, realisasinya hanya melayani 1,5 juta penumpang per tahun.(H-2)