HUJAN dengn intensitas lebat nan terjadi di Bali selama seharian penuh, Jumat (10/1) membikin beberapa titik di Bali terjadi bencana alam mulai banjir, tanah longsor, pohon bertumbangan, akses jalan dan jembatan putus total.
Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin saat dikonfirmasi Jumat malam (10/1) membenarkan sejumlah musibah alam nan terjadi di Bali. "Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan seluruh tim nan ada di lapangan, tim nan terus bergerak memantau potensi musibah alam. Dan memang betul akibat hujan deras seharian, musibah alam terjadi dimana-mana. Namun korban jiwa nihil dan hanya menyisakan kerugian materi lainnya," ujarnya.
Berdasarkan info nan dirangkum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali serta BPBD Kabupaten/Kota se-Bali dalam 24 jam terakhir hingga Jumat, (10/1) pukul 18.00 Wita, diketahui banyak terjadi bencana.
Pertama, tanah longsor di dua titik ialah satu titik di Kabupaten Jembrana dan satu titik di Kabupaten Buleleng. Nilai kerusakan nan ditimbulkan mencapai Rp65 juta.
Kedua, jalan putus di satu titik di Kabupaten Karangasem. Dampak dari kejadian tersebut nihil korban jiwa alias luka dan laporan kerugian. nan ketiga, Pelinggih roboh di satu titik di Kabupaten Buleleng. Dampak dari kejadian tersebut nihil korban jiwa dan luka. Kerusakan nan ditimbulkan mencapai Rp2 juta.
Keempat, banjir di satu titik di Kota Denpasar nan menyebabkan lima rumah penduduk terendam. Saat ini banjir sudah ditangani. Kelima, pohon tumbang di lima titik ialah di Kabupaten Tabanan, di Kabupaten Gianyar, di Kabupaten Karangasem dan di Kabupaten Badung. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam kejadian tersebut. Nilai kerusakan nan ditimbulkan mencapai Rp18 juta.
Menurut Rentin, berasas peringatan awal cuaca dan Iklim Dasarian I Januari 2025 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali sudah memasuki musim hujan. Warga dihimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi nan dapat menyebabkan pohon tumbang, banjir dan longsor.
Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali membujuk seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapabilitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali nan handal bencana. (N-2)