Hmpv Bukan Virus Baru, Dinas Kesehatan Jakarta Imbau Masyarakat Tak Panik

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta Ani Puspitawati mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya virus Human Metapneumovirus (HMPV). Dia mengatakan virus ini bukanlah virus baru seperti Covid-19, sehingga penanganannya sudah diketahui.

“HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme alias pemasok penyebab penyakit Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), baik pada saluran napas atas maupun bawah, nan ditemukan nyaris sepanjang tahun,” kata Ani melalui keterangan resmi, Rabu, 8 Januari 2025.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

Ani menjelaskan, indikasi umum penderita ISPA akibat beragam virus alias mikroorganisme lain juga sama, antara lain batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Jika terjadi jangkitan pada saluran napas bawah, maka bakal menjadi bronchitis, pneumonia alias radang paru.

Setidaknya, kata Ani, ada 23 mikroorganisme alias pemasok penyebab lain nan sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti virus Influenza jenis A dan jenis B, Adenovirus, Coronavirus, dan lain-lain.

Ani pun meminta masyarakat tetap tenang. Namun, masyarakat diimbau agar melakukan langkah-langkah preventif, seperti menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, giat mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit. “Oleh lantaran itu, kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada,” kata dia.

Menurut Ani, meski kebanyakan penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat, tetapi pada golongan rentan, ialah pada kalangan anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, jangkitan ini dapat menjadi lebih berat dan memerlukan perawatan untuk penderitanya,

Adapun saat ini, Ani menyebut kondisi penyebaran virus tersebut tetap relatif aman. Meski jumlah penderita ISPA dan pneumonia sedang meningkat sejak November 2024, tetapi pola ini relatif berulang setiap tahun. Sebab kasus ISPA condong meningkat menjelang akhir tahun hingga awal tahun.

Dari info hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA nan disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta. Virus penyebab ISPA, selain HMPV, nan saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza jenis A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus. Sampai dengan saat ini, sesuai info nan diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus pada 2022, 78 kasus pada 2023, dan 100 kasus pada 2024.

“Data ini bakal kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan beragam Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium nan ada di Jakarta,” ucap Ani.

Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta bakal terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali indikasi ISPA serta upaya preventif untuk menghindarinya. Selain itu, pemerintah, kata Ani, telah menyiapkan akomodasi untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular.

Ani menyebut, Dinas Kesehatan Jakarta bakal mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi sistem surveilans ILI & SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) nan telah ada sebelumnya. Tujuannya, untuk memperkuat kewaspadaan penyakit nan berpotensi wabah.