KEPALA Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengungkapkan, selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 kesiapan BBM terbilang dalam kondisi aman. Hal itu tak lepas dari keberadaan Posko Nataru nan ditempatkan di sejumlah titik strategis.
"Selama Posko Nataru, BPH Migas dan Pertamina Patra Niaga telah menyiagakan jasa prasarana 115 terminal BBM, 71 DPPU, 7.786 SPBU, 6.802 Pertashop, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.478 Agen LPG, 754 SPBE, 156 Agen Minyak Tanah, dan juga SPBU Siaga, Agen Mitan Siaga, Kiosk Pertamina, Mobil Tangki Standby, dan juga 245 motoris," ucapnya saat Penutupan dan Konferensi Pers Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kantor BPH Migas, Selasa (7/1).
Ia menyampaikan, penyaluran BBM tertinggi secara nasional dibandingkan dengan penyaluran normal selama periode Satgas Nataru, untuk arus mudik tahap pertama terjadi pada 21 Desember 2024 alias H-4. Kemudian arus mudik tahap kedua terjadi pada 28 Desember 2024 alias H+3, dan arus kembali nan terjadi pada 4 Januari 2025 alias H+10.
"Penyaluran selama keberadaan Posko dibandingkan situasi normal, untuk kerosin dan avtur mengalami kenaikan sebesar 3,86% dan 5,81% seiring dengan meningkatnya aktivitas rumah tangga dan meningkatnya mobilitas menggunakan pesawat," imbuhnya.
Untuk gasoline, Erika menegaskan sektor BBM tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,03% disebabkan oleh penggunaan mobil pribadi untuk mudik dan juga berwisata. Gas oil mengalami penurunan sebesar 5,82% disebabkan oleh pembatasan operasional untuk pikulan peralatan dan juga merumunnya aktivitas industri.
Meski demikian, dia mengungkapkan pendistribusian BBM tidak mengalami gangguan nan signifikan lantaran adanya beberapa musibah alam nan terjadi di beberapa wilayah Indonesia selama periode Nataru.
"BPH Migas berbareng tim Posko melaksanakan pengawasan lapangan nan tersebar di 58 kabupaten kota dan di 22 provinsi. Hasil pengawasan ialah bahwa penyaluran BBM kondusif dan lancar," sebutnya.
Sementara itu, untuk sektor LPG, penyaluran LPG dalam kondisi aman. Hal tersebut tecermin dari disiagakannya 32 terminal LPG, 740 SPPBE, dan 6.478 pemasok LPG.
"Coverage day untuk stok LPG nasional berkisar antara 12 sampai dengan 17 hari. Kemudian penyaluran LPG naik sebesar 0,9% dari penyaluran normal dan andaikan dibandingkan dengan periode natal 2023 dan tahun baru 2024 naik sebesar 5,8%," bebernya.
Adapun penyaluran LPG tertinggi terjadi pada 24 Desember 2024 ialah naik sebesar 5,4% dari penyaluran LPG normal. (Fal/E-2)