Harga Gabah Anjlok, Peran Bulog Dinantikan Petani

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Harga Gabah Anjlok, Peran Bulog Dinantikan Petani Ilustrasi: Pekerja menjemur gabah untuk digiling di Indramayu, Jawa Barat.(ANTARA/Dedhez Anggara)

PERUM Bulog didorong segera menjalankan fungsinya sebagai pengendali stabilitas harga gabah dengan sebanyak mungkin menyerap hasil produksi petani. Jika tidak, nilai gabah bakal terus turun dan membikin petani merugi lantaran tak sebanding dengan biaya produksi.
 
Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Eliza Mardian menyebut turunnya nilai gabah di Sumatra Selatan, nan merupakan salah satu lumbung padi nasional, akibat tak terserapnya gabah produksi petani dengan optimal oleh pemerintah. Hal itu sekaligus menjadi anomali lantaran menjelang panen raya semestinya nilai gabah relatif tinggi.

"Harga gabah nan di bawah HPP (harga pembelian pemerintah) di Sumsel perlu perhatian serius bagi pemerintah. Karena nilai gabah di bawah HPP tentunya bakal memengaruhi kesejahteraan petani. Apalagi biaya produksi upaya tani naik. Dengan HPP Rp6.500 saja itu nyaris setara modal nan riil dikeluarkan petani. Apalagi jika ambruk jadi Rp5.300, tentu ini merugikan petani, bisa menurunkan daya belinya," ucapnya saat dihubungi, Jumat (10/1).

Ketika nilai gabah anjlok, sambung dia, Bulog kudu sigap menyerap gabah petani. Jika persediaan beras pemerintah tetap dalam kondisi aman, Bulog kudu segera mencari penyimpanan baru agar bisa optimal menyerap gabah petani.

"Jika penyimpanan full, cari pengganti gudang, misalnys memanfaatkan resi penyimpanan alias penyimpanan milik BUMN lain nan termanfaatkan secara optimal," imbuhnya.

Eliza menegaskan pemerintah kudu turun tangan untuk menangani nilai gabah nan ambruk dan tidak bisa menyerahkan perihal itu kepada sistem pasar.

"Karena jika murni mengandalkan sistem pasar, petani kita bakal semakin tergerus daya belinya, jangan sampai terjerumus ke lembah kemiskinan," tandasnya.

Harga gabah di (Sumsel) ambruk hingga Rp5.300 per kilogram. Angka ini jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) nan telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp6.500 per kilogram.

Berdasarkan laporan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, di wilayah itu nilai gabah jatuh di kisaran Rp5.300 hingga Rp5.800 per kilogram. Di Kecamatan Muara Padang, Muara Sugihan, dan Air Saleh nan sedang memasuki masa panen, nilai gabah hanya mencapai Rp5.300 per kilogram. Sementara itu, di Kecamatan Tanjung Lago, nilai sedikit lebih tinggi, ialah Rp5.800 per kilogram. (Fal/E-2)