Soto menjadi penanda sungguh kaya kuliner Nusantara. Setiap tradisi di penjuru negeri ini punya kultur mengolah protein dalam kuah berempah, sebagian menyertakan santan, susu, serta ada pula nan mengandalkan kaldu rebusan.
Salah satu nan paling banyak diburu lantaran kuahnya nan kental, namun tanpa santan, sehingga dianggap lebih bersahabat, adalah soto ayam ambengan. Berbeda dengan soto lamongan nan sama-sama kuning, soto ambengan lebih kental lantaran menyertakan daging ikan bandeng nan digoreng dan kemudian dihaluskan untuk dicampurkan dalam kuah. Ciri unik lainnya, penyertaan koya alias kerupuk udang nan dihaluskan sebagai sentuhan akhir saat soto disajikan.
Soto ambengan berasal dari tradisi kuliner Surabaya, Jawa Timur. Soto Ayam Ambengan Pak Sadi merupakan nama besar nan berasal dari Kota Pahlawan nan sekarang punya restoran di sejumlah kota. Kerennya lagi, pada 2013, jaringan restoran nan telah melewati enam dasawarsa itu menyabet penghargaan dari World Street Food Congress Food sebagai Masters of the Year, mengalahkan pedagang makanan kaki lima di seluruh bumi dari beragam negara.
Wajib datang dalam setiap mangkuk soto adalah soun, taburan seledri serta potongan telur ayam rebus. Sementara, bagian ayam nan bisa dipilih beragam, mulai daging, kulit, uritan, ati ampela, hingga perpaduan seluruhnya.
Citarasa nan dihadirkan, gurih dari kuahnya nan kental dengan rona kunyit nan menggoda serta rempah lainnya nan berpadu sempurna, taburan seledri nan menyegarkan, potongan daging ayam nan empuk, serta tentunya kucuran jeruk nipis nan menyegarkan serta sambal nan pedas dari gerusan rawit.
Selain jaringan Soto Ayam Ambengan Pak Sadi nan jenis restoran juga patut dijajaki sejumlah warung serupa dalam konsep lebih bersahaja. Di antara nan patut diacungi jempol adalah Soto Ayam Ambengan Cak Jito di Pesanggrahan serta Soto Ayam Ambengan Cak Jo di Jalan Joglo Raya, keduanya di Jakarta Barat.
Soto ayam ambengan bukan hanya soal sajian favorit nan cocok di segala waktu, sarapan hingga makan malam, namun juga kandungan gizinya nan baik. Berdasarkan hitungan aplikasi penghitung gizi, ketika disantap dengan nasi, asupan daya nan diperoleh mulai 500 hingga 900-an kkal dengan kandungan lemak, kolesterol, protein, karbohidrat, hingga serat.
Sementara, kunyit nan menjadi salah satu rempah utama dalam sajian ini mempunyai banyak faedah untuk kesehatan, di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh berkah kandungan senyawa antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri nan membantu sistem imun melawan radikal bebas dan mencegah infeksi. Selain itu, kunyit juga efektif untuk meredakan nyeri sendi: Kunyit dapat meredakan nyeri sendi nan disebabkan oleh osteoarthritis, hingga mencegah kerusakan sel dan mutasi sel menjadi kanker. (X-8)